Tim patroli
laut Malaysia berhasil mencegat dan menenggelamkan satu kapal yang diduga milik
komplotan Abu Sayyaf. Dilansir dari Philstar, Sabtu 10 Desember 2016, kapal
tersebut diduga sedang mencari kapal dagang untuk dibajak.
Juru bicara
militer di Filipina Selatan, Mayor Filemon Tan mengatakan, saat kapal patroli
Malaysia lewat di sekitar perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia, mereka melihat
kapal speedboat dengan gerak-gerik mencurigakan.
Ketika
didekati, awak kapal speedboat itu malah memberondong patroli Malaysia dengan
tembakan. Alhasil, keduanya saling baku tembak. Pasca
kejadian, tiga awak kapal speedboat dinyatakan tewas, dua hilang dan dua
lainnya berhasil ditangkap. Saat
diperiksa, salah satu korban adalah Abraham Hamid. Ia diketahui menjadi salah satu
tokoh kunci komplotan Abu Sayyaf.
Hamid memang
sedang dicari oleh pihak berwajib, karena diduga terlibat dalam pembuatan
skenario penculikan dua warga negara Kanada, satu warga Norwegia dan satu
wanita asal Filipina. Peristiwa
penculikan itu terjadi tahun lalu di sebuah resor yang ada di Kota Samal,
Filipina. Keempatnya kemudian dibawa ke Pulau Sulu untuk dijadikan sebagai
tawanan.
Tujuan Hamid
menculik mereka adalah untuk mendapatkan uang tebusan. Pria Norwegia dan wanita
Filipina dibebaskan, karena diduga telah ditebus oleh pemerintah masing-masing. Sementara
itu, dua warga Kanada dipenggal oleh Hamid. Alasannya, pemerintah Kanada tidak
mau membayar 100 juta peso Filipina, atau sekitar Rp26,8 miliar, yang ia minta
sebagai uang tebusan. Hamid juga
dituduh sebagai pembuat skenario penculikan lima anak buah kapal Henry asal
Indonesia.
0 comments:
Post a Comment