Thursday, 22 December 2016

Helm F-35 Seharga Rp5 Miliar Masih Belum Beres


Sebuah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat helm F-35 agar lebih mudah digunakan pilot Angkatan Laut dan Korps Marinir mendarat di kapal pada malam hari masih belum bisa memecahkan masalah.

Salah satu masalah yang ditemukan pilot F-35C yang berbasis kapal induk dan F-35B yang digunakan korps Marinir dalam uji pesawat tahun ini adalah simbologi pada helm seharga US$400 ribu atau sekitar Rp5,1 miliar itu masih terlalu terang dan mengganggu pilot mendarat di operator atau kapal amfibi dalam kondisi cahaya rendah.

Ketua Program Joint Strike Fighter Letnan Jenderal Christopher Bogdan kepada wartawan mengatakan selama tahap uji perkembangan akhir untuk F-35C di kapal pembawa George Washington pada bulan Agustus, para pejabat mengatakan mereka menguji software baru yang khusus dirancang untuk mengatasi masalah “cahaya hijau” pada helm F-35, yang membuat para pilot sulit untuk mendeteksi sumber cahaya luar dan isyarat yang mereka butuhkan untuk mendaratkan pesawat dengan aman.

Bogdan mengatakan ada rencana untuk memperbaiki hardware pada helm, yang dirancang untuk streaming informasi real-time ke visor dan memungkinkan pilot untuk memproyeksikan gambar dari kamera yang terpasang di sekitar pesawat.

Tapi sebelum perbaikan diselesaikan, pilot F-35B dan F-35C akan membuat perubahan operasional untuk mengurangi silau dari helm. Kemungkinan dengan menyesuaikan skema cahaya pada pesawat, mengubah cara pilot berkomunikasi selama penerbangan malam, dan mungkin mengubah cara mereka menggunakan helm selama penerbangan ini.

“Kami berpikir dalam jangka pendek kita perlu membuat beberapa perubahan operasional, dan dalam jangka panjang kita akan mencari beberapa perubahan hardware,” kata Bogdan sebagaimana dikutip Dodbuzz Senin 19 Desember 2016.

Jeda waktu untuk membuat penyesuaian tersebut akan cepat menutup karena skuadron F-35B diharapkan untuk bergerak maju ke basis permanen baru di Jepang menjelang Januari 2018 dari penyebaran kapal di Pasifik. F-35C juga diharapkan untuk pertama kalinya disebarkan di kapal induk pada tahun 2018.

0 comments:

Post a Comment