Sunday, 18 December 2016

Sistem Pelindung Aktif Tank Armata Rusia Mampu Menghadang Amunisi APDS Uranium


Sistem proteksi aktif (APS) afganit telah melengkapi armada Tank Tempur Utama (MBT) T-14 Armata karena telah terbukti mampu mencegat proyektil Depleted Uranium (DU) Armor Piercing Discarding Sabot (APDS) selama pengujian.

Sistem pelindung unik dari Biro Desain Instrumen (KBP) mampu mendeteksi proyektil penembus baja yang datang dengan radar dan menghancurkan mereka dengan proyektil fragmentasi khusus.

Pengujian pertama menghadang proyektil Depleted Uranium APDS telah dilaksanakan tahun ini. Sistem mutakhir tersebut telah berhasil melumpuhkan setiap sasaran, meskipun proyektil DU diyakini kebal dan tak bisa dihadang, ujar seorang perwira di Kementerian Pertahanan Rusia. Bekerja dalam ayunan penuh pada perbaikan sistem, perangkat lunak komputer mampu mengendalikan pencegatan terhadap proyektil yang datang.

Saat ini, sistem pelindung aktif Afganit telah disebar dan melengkapi tank T-14 Armata dan T-15 BMP kendaraan tempur berat infanteri. Afganit adalah sistem elektronik radio kompleks yang menggabungkan radar aktif AESA, subsistem komputer dan pelontar peluru khusus, dimana fragmennya akan menghancurkan proyektil yang datang.

“Sistem pelindung aktif Arena dan Drozd buatan Rusia, serta Trophy buatan Israel cukup mampu mengalahkan rudal berpemandu dan roket anti-tank. Secara khusus, mereka mengatakan bahwa pejuang Palestina telah gagal menghancurkan sebuah tank Merkava tunggal yang dilindungi oleh Trophy sejak 2011”.

“Namun, roket dan rudal anti-tank jauh lebih mudah ditangani oleh sistem pelindung aktif daripada proyektil APDS. Secara khusus, ATGM hanya memiliki kecepatan 300 meter per detik. Rudal pada dasarnya adalah sebuah tabung logam yang tipis dan diisi dengan elektronik, propelan dan muatan serta agak rentan terhadap fragmen yang dihasilkan oleh proyektil ledakan pelindung aktif terdekat. Sedangkan proyektil APDS adalah struktur baja monolitik yang meluncur dengan kecepatan 1.500 hingga 2.000 km per detik”.

Dikembangkan sejauh tahun 1930-an dan pertama kali digunakan secara massal dalam Perang Dunia Kedua, proyektil APDS tetap menjadi yang paling efektif dalam menghancurkan kendaraan lapis baja berat.

0 comments:

Post a Comment