Berbeda
dengan pasukan khusus Barat, Spetsnaz sebagai pasukan komando dengan
spesialisasi lintas udara Rusia dibekali pisau komando khusus dengan fitur
canggih. Diberi kode NRS, pisau komando ini adalah paduan antara bilah pisau
khusus yang didesain untuk pertarungan jarak dekat dan gagang yang mampu
melesatkan proyektil peluru khusus. Gabungan antara pisau dan pistol ini
diproduksi oleh pabrikan KBP Tula mulai dekade 1980-an.
Pengembangan
NRS dilakukan oleh tim di bawah pimpinan R.D. Khlynin yang diminta membuat
senjata pertarungan jarak dekat untuk unit intai AD Soviet. Tujuannya untuk
memperbesar kemungkinan selamat pada saat pembawanya harus survival di wilayah
lawan.
NRS generasi
pertama ini dipasangkan dengan peluru SP-3 yang didesain minim asap dan juga
melesat dengan kecepatan subsonik, sehingga tidak menimbulkan suara pada saat
ditembakkan.
Pengembangan
generasi selanjutnya yaitu NRS-2 menjadi varian definitif dari keluarga pisau
NRS. Dikembangkan oleh G.A. Savischnev, I.P. Shedlos, dan V. Ya. Ovchinnikov,
NRS-2 mengalami sejumlah perubahan dibanding generasi pendahulunya.
Pisau ini
diberikan kepada seorang anggota Spetsnaz dalam paket berupa Pisau, pouch
amunisi SP-4 berisi empat peluru, dan sarung pisaunya. Sarung pisaunya dapat
difungsikan sebagai tang pemotong kawat setebal 5mm.
Dilengkapi
material insulasi, sarung/ tang pemotong ini juga dapat digunakan untuk
memotong kabel listrik dengan tegangan di bawah 380volt. Sarung pisau
dilengkapi tatakan dan tali pengikat kulit untuk ditempelkan ke rompi.
Untuk bilah
pisaunya terdapat beberapa variasi bentuk, ada yang berbentuk clip point, spear
point, tergantung tahun produksinya. Sisi bawah menampilkan bilah tajam
memanjang dari ujung sampai ke pangkal, dengan bagian atas dilengkapi gerigi
atau serration dari pangkal/cross guard sampai setengah panjang bilah pisau.
Cross guard
dari NRS-2 hanya berbentuk pelat, dengan salah satu sisi mengarah miring ke
atas untuk dudukan jempol pada saat memotong atau mengasah objek yang keras.
Satu sisi cross guard lainnya memiliki cerukan U dan difungsikan sebagai pisir,
yang harus diselaraskan dengan tiang pejera yang ada di sisi bawah gagang.
Nah, bagian
paling kompleks dari NRS-2 adalah gagangnya, yang dari luar terlihat seperti
gagang plastik biasa yang berbentuk semi-silinder dan cukup gemuk. Yang tidak
terlihat adalah rongga di dalam untuk menyimpan laras dan mekanisme untuk
penembakan peluru SP-4 yang berkaliber 7,62x40mm.
Bagian
pantat atau sisi bawah gagang menjadi titik penempelan mulut laras, dan bisa
dibuka untuk menarik laras yang tersembunyi. Peluru dimasukkan dari sisi
belakang laras, dan harus dimasukkan dan dikeluarkan secara manual.
Penembakkan
dilakukan dengan menekan tombol pelatuk yang terpasang di sisi bawah gagang,
dekat dengan mulut laras. Sementara untuk tuas pengaman ada di sebelahnya, untuk
memilih posisi tembak tuas setelan ini tinggal digeser ke arah mulut laras, dan
ada lingkaran merah yang menandakan posisi peluru siap ditembakkan. Untuk
mengokang, ada tuas berbentuk strip metal di sisi kanan yang tinggal ditarik
untuk mengokang mekanisme.
Untuk
mengambil posisi tembak, gagang NRS-2 harus dipegang dengan kedua tangan,
dengan bagian pantat gagang pisau dihadapkan ke sasaran. Dengan posisi seperti
ini, bilah pisau jadi menghadap ke dada pemegang pisau. Namun tidak usah
khawatir, hentakan atau recoil dari peluru SP-4 juga tidak besar sehingga tidak
ada ceritanya bilah pisau akan melukai pengguna.
Jarak
efektif dari proyektil SP-4 sendiri juga tidak jauh, maksimal 15-25 meter.
Sekali ditembakkan, pisau harus dibongkar untuk membuang kelongsong dan
memasukkan peluru baru. NRS-2 sendiri memiliki varian tanpa kemampuan
menembakkan peluru yaitu NR-2, yang lebih banyak diproduksi untuk anggota
Spetsnaz.
0 comments:
Post a Comment