PT PAL
Indonesia, Kamis (22/12/2016) melakukan serah terima satu unit kapal tunda yang
diproduksinya ke TNI Angkatan Laut (AL) RI. Kapal tunda
itu merupakan kapal ketiga. Kapal pertama dan kedua sudah diselesaikan dan
diserahkan ke TNI AL.
Direktur
Pengembangan Kapal PT PAL Indonesia Turitan Indaryo, mengatakan kapal tunda ini
mampu bermanuver atau berputar 360 derajat, dan mampu manarik kapal seberat 30
ton.
“Dari tiga
kapal tunda pesanan TNI AL, kapal ini berbeda karena ada teknologi Z-Peller,
yakni mampu bermanuver 360 derajat, berbeda dengan kapal tunda pada umumnya,”
jelas Turitan, usai kegiatan serah terima kapal tunda di Dermaga Divisi Kapal
Perang PT PAL Indonesia.
Selain itu,
kapal yang telah secara resmi diberi nama “TD Malabar” dengan nomor lambung
M000296 itu juga mempunyai 2.400 Horse Power (HP) atau tenaga kuda. Kapal ini
juga telah melalui serangkaian proses pengujian sebagai persyaratan serah
terima, seperti harbour test, sea trial, bollard pull test, dan tahap akhir
adalah commodore inspection yang telah dilaksanakan pada 2 Desember 2016 oleh
beberapa perwira tinggi TNI AL.
Turitan
menyebutkan, proses pembangunan hingga penyelesaian setiap kapal dilakukan
selama16 bulan, dan secara resmi PALIndonesia telah mampu menyelesaikan kontrak
dua kapal serupa yang sebelumnya telah diserah terimakan kepada TNI AL.
TNI AL dalam
kontrak awal memesan tiga kapal tunda, dan TD Malabar ini merupakan yang
terakhir.
Turitan
berharap ditunjuknya PT PAL Indonesia sebagai `lead integrator’ dalam pemenuhan
kebutuhan alutsista matra laut dapat meningkatkan kerja sama yang telah
terjalin, baik untuk pembangunan kapal baru, maupun perbaikan dan pemeliharaan
kapal.
Aslog Kasal
Laksda TNI Mulyadi yang mewakili jajaran TNI AL dalam kegiatan serah terima
tersebut mengatakan, kapal yang baru saja diselesaikan pengerjaannya oleh PT
PAL Indonesia akan ditempatkan di Lantamal III Jakarta, karena kebutuhan kapal
tunda di sana sangat tinggi.
“Kapal baru
ini akan memperkuat Lantamal III Jakarta, karena kebutuhan di sana cukup besar,
sehingga di sana kini memiliki dua kapal tunda,” katanya.
Sementara
itu, berdasarkan data PT PAL Indonesia kapal perang bantu ini memiliki
keunggulan seperti Kapal TD Galunggung dan TD Anjasmoro yang berfungsi sebagai
kapal pelabuhan dan kapal pemadam.
Untuk tahun
depan, TNI AL telah memesan satu kapal jenis landing platform dock (LPD) dan
kapal cepat rudal (KCR) pada PT PAL Indonesia.
“Kami sudah
diskusikan dengan PT PAL. Dan, rencana pembuatan kapal pesanan itu bakal
dimulai pada tahun depan,” imbuh Jenderal berbintang dua itu.
Turitan
menambahkan, untuk kapal jenis LPD nilai investasi yang dibutuhkan adalah
sekitar Rp700 miliar. Sedangkan
untuk kapal jenis KCR nilai investasi yang harus dikeluarkan diprediksi
mencapai Rp200 miliar. Ia mengaku, pesanan dari pihak TNI AL jelas bakal
meningkatkan pendapatan perseroan.
“Untuk tahun
depan saja, total investasi TNI AL di PT PAL sudah mencaoai Rp900 miliar. Itu
belum termasuk rencana pemesanan dua kapal latih perang yang saat ini masih
dalam tahap negosiasi. Jika terealisasi, total nilai investasi TNI AL tahun
depan akan lebih dari Rp1 triliun,” tandasnya.
0 comments:
Post a Comment