Gedung Putih
telah merilis daftar prioritas 100 hari pertama Donald Trump menjadi Presiden
AS. Prioritas di bidang kebijakan luar negeri dan militer, Trump komitmen untuk
mengganyang kelompok ISIS dan kelompok teror lainserta membangun sistem rudal
pertahanan canggih.
Daftar
prioritas 100 hari pertama kerja Trump itu muncul dalam website Gedung Putih. Selain soal, kebijakan luar negeri dan militer, Trump juga sudah menyusun
daftar prioritas kerja di bidang energi, penegakan hukum, lapangan pekerjaan
hingga soal transaksi perdagangan.
Daftar
prioritas itu terbit sesaat setelah Trump dilantik sebagai Presiden ke-45 AS
dan Mike Pence sebagai Wakil Presiden.
Di bidang
kebijakan luar negeri, Trump mengutamakan kepentingan dan keamanan nasional AS.
”Mengalahkan ISIS dan kelompok-kelompok teror radikal lainnya akan menjadi
prioritas tertinggi kami,” bunyi pernyataan kantor administrasi Trump.
Untuk
mencapai hal ini, Gedung Putih akan mengejar strategi operasi militer bersama
dengan koalisi yang telah dijalankan pemerintahan Barack Obama. Selain itu, AS
akan memotongaliran dana untuk kelompok teroris, memperluas aksi berbagi data
intelijen, dan aktif dalam cyberwarfare untuk mengganggu propaganda dan
perekrutan oleh kelompok teroris.
Di bidang
militer, Trump akan terus membangun sistem rudal pertahanan canggih. Pemerintah
Trump juga ingin membangun kembali kapal Angkatan Laut AS dengan jumlah besar.
Trump juga ingin melakukan perkrutan militer dan meningkatkan anggaran untuk
belanja militer AS.
Mengenai
transaksi perdagangan, pemerintahan Trump akan mengejar kebijakan untuk
memastikan pekerja dan bisnis Amerika lebih diutamakan. Pemerintahan Trump akan
menarik diri dari Trans-Pacific Partnership (TPP) dan akan melakukan negosiasi
ulang NAFTA.
“Akan
menindak negara yang melanggar perjanjian perdagangan,” bunyi pernyataan Gedung
Putih yang dikutip dari situs resminya, www.whitehouse.gov , Sabtu (21/1/2017).
0 comments:
Post a Comment