Bomber
supersonic terbesar di dunia Tu-160 Rusia kini memiliki dua peran penting. Tidak
hanya menjadi mesin pembunuh paling menakutkan, Tu-160 terbaru yang akan
dibangun nanti akan dijadikan cikal bakal PAK-DA, bomber generasi kelima Rusia.
Pada bulan
November 2015, pembom tercepat di dunia ini bergabung dalam misi menggempur
sejumlah sasaran pemberontak ISIS di Suriah dengan rudal jelajah Kh-555 dan
Kh-101.
Setahun
kemudian, Wakil Menteri Pertahanan Yuri Borisov mengumumkan Pasukan Aerospace
Rusia akan memperoleh sekitar 50 pesawat upgrade Tu-160M2. Upgrade M2 menunjukkan bahwa ini adalah versi terbaru dari pesawat yang dijuluki ‘White
Swan’ dan NATO menyebutnya sebagai ‘Blackjack’.
Selanjutnya
pesawat baru itu nanti akan berfungsi sebagai cikal bakal PAK DA. Biro Desain
KRET telah diberi tugas untuk mengembangkan peralatan baru Tu-160M2, yang akan
menggabungkan avionik modular yang terintegrasi dan sistem komputasi tanpa
menggunakan unsur-unsur yang diimpor dari luar negeri.
Hardware
elektronik yang kompleks diharapkan akan siap pada tahun 2020 tiga tahun
sebelum produksi pesawat baru dijadwalkan akan dimulai. “Kami telah membuat
langkah signifikan dalam pekerjaan kami untuk benar-benar membuat sebuah
pesawat baru,” kata Wakil CEO KRET Vladimir Mikheev kepada Zvezda TV Sabtu 21
Januari 2017.
Peperangan
elektronik merupakan unsur yang sangat diperlukan dari penerbangan militer saat
ini. Tu-160M2 akan mengayunkan sistem baru yang sama peperangan elektronik yang
digunakan jet tempur generasi kelima T-50 PAK FA.
Seperti
biasa, KRET mengklaim bahwa sistem yang mereka bangun adalah yang paling
canggih dan paling hebat di dunia. Sistem ini akan dapat melindungi Tu-160M2
dari semua jenis rudal permukaan ke udara.
Selain itu,
pesawat akan membawa sistem navigasi inersia platformless yang akan menentukan
koordinat, rute dan kecepatan menggunakan giroskop laser dan accelerometers
kuarsa. Perangkat ini dapat berfungsi secara efektif, bahkan dalam kondisi di
mana musuh menggunakan sistem peperangan elektronik.
Jika
kebutuhan, kru White Swan akan dapat menentukan posisi mereka dengan cara lama
yakni menggunakan posisi bintang melalui sistem astro-koreksi. KRET yakin
efektivitas Tu-160M2 akan menjadi lebih dari dua kali lipat dari pendahulunya.
0 comments:
Post a Comment