Thursday, 22 December 2016

3.000 Ledakan Sehari, Artileri Berat dan Tank Kembali ke Garis Depan Ukraina


Rentetan serangan artileri kembali mengguncang wilayah Timur Ukraina Minggu 17 Desember 2016 lalu ketika militan yang didukung Rusia dan pasukan pemerintah Ukraina bentrok di dekat Kota Svitlodarsk.

Seorang juru bicara militer Ukraina, Kolonel Andriy Lysenko, mengatakan bahwa 5 tentara mereka tewas dan 16 terluka dalam pertempuran sepanjang hari dan pasukan separatis yang didukung Rusia telah berusaha menerobos garis pemerintah. Ini adalah korban terbesar Ukraina dalam lima bulan terakhir.

Seorang warga di sebuah kota yang dikendalikan separatis, membantah pernyataan tentara separatis telah berusaha untuk menyerang dan mengatakan pertempuran itu hanyalah “tenis roket ” antara kedua belah pihak.

Lysenko sebagaimana dikutip Washington Kamis 21 Desember 2016 mengatakan sebanyak 50 anggota milisi tewas, namun angka itu tidak terkonfirmasi secara independen. Situs Censor.net, mengutip seorang pejabat pertahanan Ukraina yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa empat mayat yang menjadi korban serangan pasukan pemerintah tidak diklaim oleh gerilyawan.

Kelompok pengawas internasional mendokumentasikan hampir 3.000 ledakan di kawasan tersebut pada pertempuran Minggu atau naik dari 700 pada hari Sabtu dan 100 pada hari Jumat. Mayoritas ledakan hari Minggu tercatat terjadi di sekitar Svitlodarsk.

Meskipun beberapa upaya gencatan senjata dan upaya untuk menghapus senjata berat dari garis depan, termasuk tank, artileri roket dan howitzer, pertempuran hari minggu menjadi bukti upaya itu gagal. Senjata-senjata mematikan itu telah kembali ke garis depan pertempuran.

Pertempuran itu memaksa penduduk Svitlodarsk untuk berlindung di ruang bawah tanah mereka, dan menjelang malam tiba, kondisi sangat mengkhawatirkan karena suhu turun di bawah titik beku sementara listrik dan gas mati dan baru pulih sekitar tengah malam.

Sejak musim panas 2014, garis depan di Ukraina timur telah berada pada kondisi statis, dan kedua belah pihak telah mengurangi bertukar serangan artileri dan senapan mesin. Svitlodarsk berada di dekat perbatasan antara dua wilayah yang memisahkan diri yang dikenal sebagai Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk.

Dalam pembicaraan yang ditengahi oleh Perancis dan Jerman, Ukraina dan Rusia menyepakati serangkaian gencatan senjata dikenal sebagai Perjanjian Minsk untuk menghentikan konflik, namun kedua belah pihak terus terlibat kontak senjata hampir setiap hari.

Awal bulan ini, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mendorong sekutu untuk mempertahankan sanksi ekonomi terhadap Rusia sampai ada gencatan senjata abadi.

Sementara Rusia terus mendukung separatis, Barat menopang upaya perang Ukraina melalui program pelatihan dan bantuan peralatan tidak mematikan yang meliputi kendaraan, radar kontra-artileri, persenjataan dan peralatan penglihatan malam. 

RUU pertahanan terbaru disahkan oleh Kongres AS mengalokasikan tambahan US$ 50 juta untuk bantuan militer Ukraina pada tahun 2017, sehingga total menjadi US$ 350 juta.

Tidak jelas bagaimana Presiden terpilih Donald Trump akan menghadapi konflik ini mengingat Trump disebut-sebut sejalan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Menurut laporan PBB pada bulan Juni 2017 sejak konflik di Ukraina dimulai pada bulan April 2014, hampir 10.000 orang telah tewas dan lebih dari 20.000 terluka. Selain itu lebih dari 1,6 juta orang Ukraina telah terlantar akibat konflik.

0 comments:

Post a Comment