Mini drone
Raven RQ-11B yang dipasok Amerika Serikat (AS) kepada militer Ukraina untuk
misi tempur di Ukraina timur tidak berguna. Hal itu membuat militer Ukraina
kecewa. Pada bulan
Juli, Kementerian Pertahanan Ukraina mengklaim menerima 24 mini drone RQ-11B
Raven, produk terbaru AeroVironment. Paket
bantuan AS senilai US$12 juta kepada Ukraina itu bagian dari European Observari
Initiative (ERI).
Drone
tersebut dirancang untuk misi mata-mata terhadap musuh di medan tempur. Setelah
kurang dari enam bulan masuk layanan militer Ukraina, Kiev mengeluhkan bahwa
drone AS tidak berguna untuk operasi pengawasan di Lugansk dan Donetsk, dua
wilayah Ukraina timur yang dilanda konflik.
”Dari awal,
itu adalah keputusan yang salah untuk menggunakan drone ini di (konflik) kami,”
kata Natan Chazin, seorang penasihat kepala staf umum angkatan bersenjata
Ukraina kepada Reuters, yang dilansir Kamis (22/12/2016).
Chazin,
pejabat Ukraina etnis Yahudi yang pernah diduga menjabat sebagai pelaksana
komando Israel, mengatakan bahwa drone-drone yang diproduksi AeroVironment
sebagian besar sekarang berada di gudang penyimpanan.
Drone AS itu
dianggap tidak membantu banyak militer Ukraina untuk mengintai pasukan
separatis Ukraina timur yang menerobos posisi militer Ukraina. Selain itu,
drone Raven RQ-11B memiliki baterai dengan daya tahan singkat.
RQ-11 Raven
memiliki berat 4,2 pon. Mini drone ini diluncurkan dengan tangan untuk misi
mata-mata siang dan malam. Karena kelemahan desain, milisi separatis Ukraina
timur dapat dengan mudah mencegat pesawat tanpa awak itu.
Militer AS
mengakui kepada Reuters bahwa semua drone Raven kini telah ditingkatkan ke
versi digital.
Ini bukan
pertama kalinya AS telah disalahkan karena memasok peralatan militer yang rusak
dan usang kepada Ukraina. Laporan sebelumnya di media-media AS menyebut bahwa
Washington menyediakan kendaraan tempur Humvee tua yakni produk akhir 1980-an
dan rompi antipeluru usang yang tidak lagi digunakan pasukan AS sejak
pertengahan tahun 2000-an.
0 comments:
Post a Comment