Kementerian
Pertahanan menggandeng PT PAL Indonesia untuk mengupgrade KRI Malahayati yang
harus masuk program Mid-Life Modernization.
"Sudah
kontrak dengan PT PAL Indonesia untuk KRI Malahayati, dan akan mulai efektif
dalam waktu dekat. Kami harapkan proses modernisasi bisa lebih cepat dari pada
proses modernisasi KRI Fatahillah 361," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan
Kemenhan RI Laksamana Muda TNI Leonardi dikonfirmasi di Surabaya, Senin 5
Desember 2016.
Ia
mengatakan program modernisasi kapal perang yang dilakukan Kemenhan adalah
upaya memajukan kembali industri pertahanan nasional dengan menggandeng pihak
dalam negeri, khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Perbaikan
atau pemeliharaan dalam industri pertahanan harus sesuai napas UU yakni
dilakukan dalam negeri, serta mengutamakan penanganan oleh Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), dengan mendorong komponen lokal".
"Kami harapkan modernisasi KRI Fatahillah menjadi sebuah pelajaran untuk KRI Malahayati agar bisa dikerjakan lebih cepat. Kalau Fatahillah proses modernisasi bisa dua tahun, diharapkan untuk Malahayati bisa lebih cepat," katanya.
Sebelumnya,
Kemenhan juga bekerja sama dengan BUMN PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
DPS untuk memodernisasi KRI Fatahillah 361, yang merupakan kapal perang jenis
Perusak Kawal Berpeluru Kendali dengan memiliki bobot 1.450 ton.
KRI
Malahayati (362) merupakan salah satu dari kapal perang kelas Fatahillah. Nama
Malahayati diambil dari nama seorang laksamana perempuan pertama di dunia
modern yang berasal dari Aceh.
KRI
Malahayati merupakan sebuah fregat yang dibuat oleh galangan kapal
Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda pada tahun 1980 khusus untuk TNI-AL, dan
bertugas sebagai armada pemukul dengan kemampuan antikapal permukaan, antikapal
selam dan antipesawat udara. Termasuk dalam kelas Fatahillah (361) bersama KRI
Malahayati (362), dan KRI Nala (363).
"Kami harap
rampungnya KRI Fatahillah 361 sebelumnya, bisa menjadi gambaran bagaimana
mekanisme bekerjanya, dan ke depan dalam proses modernisasi KRI Malahayati bisa
dipercepat untuk kemajuan industri pertahanan nasional," katanya.
0 comments:
Post a Comment