Militer
Rusia telah mengangkut lebih dari 710.000 ton rudal, amunisi dan berbagai
perlengkapan militer lainnya ke Suriah sejak operasi kontra-teroris dimulai.
Data itu diungkap Wakil Menteri Pertahanan Rusia Dmitry Bulgakov, pada Senin
(5/12/2016).
"Sebuah sistem
logistik yang unik meliputi semua jenis transportasi yang digunakan oleh
angkatan bersenjata dan organisasi komersial dirancang oleh tentara untuk
secara efektif menyediakan bahan sumber daya guna pelayanan untuk kru
Rusia," katanya. (Hingga)
pada hari ini, lebih dari 710.000 ton rudal, amunisi, bahan bakar, dan sumber
daya lainnya telah dikirim," lanjut Bulgakov kepada surat kabar Izvestia.
Sepanjang
tahun, pangkalan udara Rusia di Hmeymim, Suriah membuka tiga kafetaria, stasiun
pengisian bahan bakar, dua sauna, dan tiga gudang, untuk mendukung operasi
pesawat angkut militer dan landasan helikopter.
Selain itu,
sebuah kota militer dengan infrastruktur yang sesuai juga dibangun di Kota
Tartus di Mediterania untuk layanan sistem rudal S-300 yang baru-baru ini
dikirim ke Suriah.
Rusia telah
terlibat dalam konflik Suriah sejak September 2015, ketika memulai serangan udara
anti-teroris atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad. Pangkalan udara
Hmeymim menjadi pusat peluncuran serangan, sedangkan fasilitas angkatan laut di
Tartus telah dioperasikan oleh Rusia selama beberapa dekade.
0 comments:
Post a Comment