Para pejabat
Pentagon kembali menegaskan bahwa Rusia jadi ancaman nomor satu yang dihadapi
Amerika Serikat (AS). Salah satu pertimbangannya karena aspek senjata nuklir
Rusia yang menyaingi AS. Langkah
presiden terpilih AS Donald John Trump yang berjanji akan memperbaiki hubungan
dengan Rusiaakan menjadi pereda kekhawatiran Washington.
"Rusia adalah
ancaman nomor satu terhadap AS. Kami memiliki sejumlah ancaman yang kami
hadapi, tapi Rusia bisa, karena aspek nuklir, ancaman eksistensial terhadap AS," kata Sekretaris Angkatan Udara AS Deborah James kepada Reuters di Reagan
National Defense Forum.
Selain
senjata nuklir, manuver pesawat jet tempur Rusia yang berbahaya juga membuat AS
khawatir. Dugaan serangan
cyber oleh hacker Rusia turut jadi bahan pertimbangan untuk mengategorikan
Rusia sebagai ancaman utama bagi AS.
Kekhawatiran
Deborah James digemakan oleh Kepala Operasi Angkatan Laut Laksamana John
Richardson dan beberapa pejabat Pentagon lain. Menurut mereka, perilaku Rusia
semakin agresif.
Richardson
mengatakan kepada Reuters bahwa peningkatan aktivitas angkatan laut Rusia
sedang berlangsung di seluruh dunia. Dia mencontohkan penyebaran armada tempur
Rusia ke Mediterania, penembakan rudal dari kapal di Laut Kaspia, peningkatan
kegiatan kapal selam di Atlantik utara, dan kehadiran angkatan laut Rusia yang
tumbuh di Pasifik.
Menurut
Richardson, manuver pesawat jet tempur yang berjarak 30 kaki di atas kapal AS
beberapa waktu lalu menjadi bukti perilaku Rusia yang tidak menentu. "Ini semua
untuk konsumsi publik," kata Richardson, yang mengklaim bahwa kapal Rusia
sering memfilmkan pertemuan dengan kapal AS yang kemudian diedit untuk membuat
kapal AS yang seolah-olah salah.
Washington
dan Moskow, kata dia, memiliki kesepakatan untuk membatasi dan mendiskusikan
insiden di laut, tapi kesepakatan itu hanya memiliki dampak terbatas, yakni
hanya membatasi pada insiden tersebut.
"Komunikasi
yang lebih dengan Rusia akan menjadi hal yang berharga," kata Richardson, yang
dilansir Senin (5/12/2016). Dia mencatat bahwa dialog antara perwira angkatan
laut AS dan Rusia telah berhenti sejak reunifikasi Rusia dengan Crimea tahun
2014.
0 comments:
Post a Comment