Pemerintahan
Prancis mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas
situasi terkini di Aleppo, Suriah. Desakan ini guna menekan PBB untuk bisa
tegas memberi hukuman atas penggunaan senjata kimia pada perang di Suriah.
Menteri Luar
Negeri Prancis, Jean-Marc Ayrault mengatakan, pemerintah Suriah telah memaksa
aliansi-aliansi untuk tidak menyelesaikan konflik di Suriah satu persatu. Sebab, tragedi di Aleppo dinilai sudah menjadi pembantaian terbesar bagi
masyarakat sipil sejak Perang Dunia kedua.
Pertemuan
Dewan Keamanan akan menemukan kesepakatan atas situasi kemanusiaan. Kami pasti
akan menemukan caranya, "papar Ayrault, seperti dikutip dari Reuters,
Selasa (29/11/2016).
Duta Prancis
dan Inggris di PBB, Francois Delattre Matthew Rycrof mengatakan, keduanya
sepakat agar Dewan Keamanan dilangsungkan di Aleppo. Sebab, dalam beberapa
pertemuan sebelumnya mereka selalu gagal mengakhiri konflik.
Mereka
berharap jadwal pertemuan bisa diwujudkan pada Selasa atau Rabu. Mereka juga
ingin wakil Suriah di PBB Staffan de Mistura, dan Kepala Agensi Kemanusiaan PBB
Stephen O'Brien untuk memberi pengarahan kepada 15 anggota dewan.
Pasukan
Suriah dan aliansi sebelumnya sudah merebut kembali salah satu wilayah di
bagian Timur Aleppo dari pemberontak. Perebutan ini jadi salah satu kemenangan
terbesar bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak mulainya pemberontakan 2011
lalu.
0 comments:
Post a Comment