Dua
kendaraan darat tanpa awak Rusia yang dilengkapi dengan senapan mesin
berkaliber tingi serta peluncur granat antitank terlibat dalam latihan militer
di pinggiran Moskow sambil mempraktikkan latihan pengintaian dan bantuan
serangan untuk unit infanteri mekanis.
Dalam video yang
direkam dari area latihan Alabino, Moskovskaya Oblast, Rabu (21/12/2016) kemarin
menunjukkan aksi dua tank tanpa awak Rusia Soratnik dan Nerehta. Keduanya
berpartisipasi dalam latihan militer bersama Pusat Komando Angkatan Darat
Rusia. Kendaraan
tersebut terlihat berada di antara pasukan reguler, memberikan dukungan
penyerangan.
"Dalam
latihan, Soratnik dan Nerehta berpartisipasi dalam penyerangan darat, melakukan
aksi taktis bersama pasukan infanteri mekanis," terang Kepala Komandan Angkatan
Darat Rusia Kolonel Jendderal Oleg Salyukov.
Soratnik
merupakan tank tanpa awak yang dirancang untuk melakukan pengintaian bersama
pesawat tanpa awak serta membantu penyerangan. Ia memiliki sistem kontrol
komputer, jaringan komunikasi yang terlindungi, serta sejumlah sensor.
Soratnik
Soratnik
dilengkapi oleh senapan mesin berkaliber tinggi dan peluncur granat antitank
yang jumlahnya bisa mencapai empat buah. Sementara,
Nerehta merupakan platform taktis universal yang dapat dilengkapi dengan
beragam modul pengintai, tempur, dan transportasi. Ia dapat beroperasi secara
mandiri, memilih target sendiri, serta mampu dikendalikan dalam moda manual
dari jarak hingga 5 kilometer.
"Beberapa
hal yang ada di mesin baru ini cocok dengan kami, namun beberapa juga tak
cocok. Kriteria utama untuk sistem baru ialah kegunaannya bagi pasukan. Kami
sudah bicara dengan perwakilan produsen. Perbaikan mesin baru harus menjadi
prioritas," kata Salyukov.
Rusia aktif
mengembangkan kendaraan tanpa awak baru terutama untuk kepentingan militer.
Kendaraan ini termasuk pesawat tanpa awak, drone darat, serta pengawal tempur
tak bergerak (immobile combat sentries).
Drone mini
Rusia tengah dikembangkan untuk menyaingi Black Hornet berbobot 16 gram buatan
Norwegia yang digunakan oleh Pasukan Khusus AL Amerika Serikat. Proyek drone
lain yang dikembangkan di Rusia ialah sebuah pesawat tanpa awak kamikaze yang
mengangkut bahan peledak.
0 comments:
Post a Comment