Friday, 23 December 2016

Tank Nirawak Rusia Ambil Bagian Dalam Latihan Militer


Dua kendaraan darat tanpa awak Rusia yang dilengkapi dengan senapan mesin berkaliber tingi serta peluncur granat antitank terlibat dalam latihan militer di pinggiran Moskow sambil mempraktikkan latihan pengintaian dan bantuan serangan untuk unit infanteri mekanis.

Dalam video yang direkam dari area latihan Alabino, Moskovskaya Oblast, Rabu (21/12/2016) kemarin menunjukkan aksi dua tank tanpa awak Rusia Soratnik dan Nerehta. Keduanya berpartisipasi dalam latihan militer bersama Pusat Komando Angkatan Darat Rusia. Kendaraan tersebut terlihat berada di antara pasukan reguler, memberikan dukungan penyerangan.

"Dalam latihan, Soratnik dan Nerehta berpartisipasi dalam penyerangan darat, melakukan aksi taktis bersama pasukan infanteri mekanis," terang Kepala Komandan Angkatan Darat Rusia Kolonel Jendderal Oleg Salyukov.

Soratnik merupakan tank tanpa awak yang dirancang untuk melakukan pengintaian bersama pesawat tanpa awak serta membantu penyerangan. Ia memiliki sistem kontrol komputer, jaringan komunikasi yang terlindungi, serta sejumlah sensor.

Soratnik

Soratnik dilengkapi oleh senapan mesin berkaliber tinggi dan peluncur granat antitank yang jumlahnya bisa mencapai empat buah. Sementara, Nerehta merupakan platform taktis universal yang dapat dilengkapi dengan beragam modul pengintai, tempur, dan transportasi. Ia dapat beroperasi secara mandiri, memilih target sendiri, serta mampu dikendalikan dalam moda manual dari jarak hingga 5 kilometer.

"Beberapa hal yang ada di mesin baru ini cocok dengan kami, namun beberapa juga tak cocok. Kriteria utama untuk sistem baru ialah kegunaannya bagi pasukan. Kami sudah bicara dengan perwakilan produsen. Perbaikan mesin baru harus menjadi prioritas," kata Salyukov.

Rusia aktif mengembangkan kendaraan tanpa awak baru terutama untuk kepentingan militer. Kendaraan ini termasuk pesawat tanpa awak, drone darat, serta pengawal tempur tak bergerak (immobile combat sentries).

Drone mini Rusia tengah dikembangkan untuk menyaingi Black Hornet berbobot 16 gram buatan Norwegia yang digunakan oleh Pasukan Khusus AL Amerika Serikat. Proyek drone lain yang dikembangkan di Rusia ialah sebuah pesawat tanpa awak kamikaze yang mengangkut bahan peledak.

0 comments:

Post a Comment