Rudal
jelajah subsonic pertama yang dibangun India, Nirbhay, gagal total selama
pengujian yang dilakukan Rabu 21 Desember 2016. Senjata menyimpang dari
lintasan yang ditentukan memaksa tim pengembangan membatalkan misi udara.
Rudal ini
dikembangkan oleh Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan (DRDO), rudal
jarak jauh berkemampuan nuklir ini diuji dari area pengujian terpadu di lepas
pantai Odisha sekitar pukul 11:46 waktu setempat.
Rudal yang
dibandingkan dengan rudal Tomahawk Amerika, meluncur dari sebuah peluncur
bergerak khusus yang dirancang untuk rudal ini melakukan pengujian keempat
sejak 2013.
Sebuah
sumber terpercaya sebagaimana dikutip New Indian Express Rabu 21 Desember 2016
mengatakan sistem senjata mengalami masalah perangkat lunak kontrol penerbangan
dan menyimpang dari lintasan yang dirancang. Perintah penghancuran diberikan
dalam waktu kurang dari empat menit setelah peluncuran, dan rudal terjun ke
dalam laut.
“Hardware
dan software control penerbangan gagal menggerakkan control permukaan, “kata
sumber itu.
Sesuai
program, rudal itu seharusnya terbang hampir selama satu jam dan mencakup
rentang penuh 1.000 km. Sebuah pesawat Su-30MKI telah dikerahkan untuk melacak
rudal.
Tahun lalu, rudal juga mengalami masalah yang sama dan misi dibatalkan
setelah 700 detik. Rudal telah
mengalami empat tes dalam empat tahun terakhir, tetapi belum mencapai apa yang
yang diharapkan. Pada tes pertama pada 12 Maret 2013, rudal itu membelok dari
jalurnya.
Namun tes
kedua pada 17 Oktober 2014 diklaim sukses oleh DRDO meskipun rudal tidak bisa
mempertahankan ketinggian rendah sebagaimana
dimaksud. Rudal dua
tahap ini memiliki panjang enam meter, diameter 0,52 m, rentang sayap 2,7 m dan
berat peluncuran sekitar 1.500 kg.
0 comments:
Post a Comment