Volvo Swedia
yang bekerjasama dengan raksasa pertahanan Prancis Nexter berpeluang menjual
kendaraan tempur infanteri VBCI ke pelanggan asing untuk pertama kalinya. dikabarkan Qatar akan
membeli 200 kendaraan dengan nilai US$1.1 miliar dan angka ini bisa
berkembang hingga tiga kali lipatnya.
Koran
ekonomi Swedia Dagens Industri melaporkan Rabu 7 Desember 2016, dalam jangka
panjang, Angkatan Darat Qatar membutuhkan 600 kendaraan tempur. VBCI, yang diuji
di Qatar musim gugur ini dianggap menjadi pesaing yang layak. Saingan utamanya
untuk merebut pasar ini adalah produsen senjata Finlandia Patria, yang
sebelumnya menjual AMV ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
VBCI
dikembangkan bersama Renault Trucks Defense milik Volvo dan raksasa industri
pertahanan Nexter Prancis untuk memenuhi kebutuhan kendaraan tempur infanteri
modern Prancis yang dipersenjatai dengan meriam otomatis. Volvo
kontribusi terhadap VBCI dengan power train dan chassis. Seri pengiriman ke Angkatan
Bersenjata Prancis telah berlangsung selama sekitar delapan tahun. Pada saat
yang sama, Nexter, yang terutama bertanggung jawab untuk ekspor, segera mencari
pelanggan baru.
Sejauh ini
belum ada pesanan. Pelanggan potensial seperti Swedia dan Kanada telah menolak
dengan halus. Tahun lalu, yang terakhir dari 630 VBCI pesanan Angkatan
Darat Prancis telah dikirimkan. Dan Qatar menjadi taruhan terbesar dan
berpotensi untuk menjadi pembeli pertama VBCI di luar Prancis.
Untuk Volvo,
sebagai pemasok utama mesin diesel untuk kendaraan tempur yang dirakit di
Perancis, hasil positif dari kesepakatan ini bisa mendatangkan untung besar. Meskipun
harga minyak turun, Qatar bertekad untuk menyelesaikan modernisasi militernya.
Sebelumnya, Qatar memesan tank Leopard terbaru 2A7 + bersama-sama
dengan sistem artileri PZH 2000 dari produsen senjata KMW Jerman.
0 comments:
Post a Comment