Thursday, 8 December 2016

Mampukah Sistem Aegis Amerika Menghadang Kh-31 Rusia?

Kh-31A Anti-Ship Missile

Angkatan Laut Rusia akan mengerahkan pesawat tempur Su-30SM Flanker-H untuk Armada Baltik pada tahun 2017. Jet-jet tempur multirole tangguh ini akan dilengkapi dengan rudal anti kapal supersonic Kh-31 yang akan secara signifikan meingkatkan system anti access/area denial di wilayah tersebut.

Selain itu jet akan diberikan untuk Armada Baltik dan akan dikerahkan ke fasilitas Severomorsk-3, di mana pesawat akan dapat memberikan perlindungan udara untuk operasi Angkatan Laut Rusia di Laut Barents. Su-30SM Angkatan Laut Rusia dilengkapi dengan rudal anti-kapal Kh-31 yang mampu melesat pada kecepatan 3,5 Mach dan memiliki jangkauan sekitar 120 mil.

Kh-31P Anti-Radiation Missile

Outlet berita Kremlin Izvestia sesumbar bahkan senjata tunggal akan mampu menghancurkan sebuah kapal Angkatan Laut AS. “Bahkan satu rudal dijamin untuk mengirim kapal penjelalah rudal Kelas Ticonderoga yang saat ini dalam pelayanan dengan Angkatan Laut AS ke dasar laut,” tulis kolumnis Izvestia Alex Ramm.

Kh-31 (X-31 di Cyrillic) memang senjata menakutkan, tetapi kapal perang Angkatan Laut Amerika juga bukan kekautan yang bisa diremehkan begitu saja. Kapal penjelajah dan destroyer mereka dilindungi dengan system pertahanan rudal mumpuni yang dikenal sebagai Aegis yang dilengkapi dengan rudal Standard SM-2 dan SM-6 yang dibangun Raytheon.

Sistem ini tentu tidak akan tinggal diam ketika ada serangan Kh-31 yang dilesatkan Su-30SM. Sebuah kapal perang Aegis juga dipersenjatai dengan rudal Raytheon RIM-162 Evolved SeaSparrow, RIM-116 Rolling Airframe Missile (RAM) dan sistem pertahanan jarak dekat Phalanx.

Tetapi juga harus diingat, pejabat US Navy telah menyatakan kekhawatirannya dengan kemampuan rudal supersonik khususnya anti-kapal Rusia dan China, P-800 Oniks. Dengan kecepatan 2.8 Mach Oniks dan sepupunya yang dibangun India, Brahmos akan sangat sulit dicegat.

Artinya Kh-31 yang jauh lebih cepat dan juga bisa terbang rendah di atas permukaan air (Sea Skimming) akan menjadi jauh lebih sulit. Aegis harus bekerja jauh lebih keras dan pasti harus melakukan tembakan salvo sejumlah rudal untuk mengadang satu Kh-31. Akan semakin rumit jika tembaka Kh-31 juga dilakukan beberapa Flanker-H secara serempak.

Dalam kasus apapun, penambahan Su-30SM dan Kh-31 ke wilayah Laut Baltik berarti bahwa wilayah tersebut akan menjadi rawan bagi angkatan laut sekutu dan akan menjadi masalah yang lebih menantang.

0 comments:

Post a Comment