Saab Swedia
telah meluncurkan pesawat tempur Gripen E yang dikembangkan dari Gripen C pada
18 Mei 2016 lalu. Tiga prototype pesawat akan dibangun untuk menguji
kemampuannya sebelum masuk ke produksi.
Prototipe
pertama sedang melakukan pengujian darat dan direncanakan akan melakukan
penerbangan pertama pada 2017 nanti. Sedang prototype kedua masih dalam
pembanggunan.
Gripen E
telah meningkat secara signifikan dalam hal sistem avionik bila dibandingkan
dengan Gripen versi sebelumnya. Saab mengklaim Gripen E akan memenuhi
persyaratan operasional yang dituntut pasukan udara abad ke-21.
Berikut
fakta-fakta menarik dari Gripen E, yang nantinya juga akan diproduksi di Brasil
dan sedang ditawarkan ke sejumlah negara termasuk Indonesia dan India.
Gripen E
mampu membawa senjata seperti bom dipandu, rudal udara ke udara jarak jauh dan
persenjataan anti kapal. Selain itu, pesawat ini memiliki presisi serangan dan
kemampuan stand-off.
Kemampuan
untuk membawa lebih banyak senjata dan meningkatkan kinerja jangkauan,
dimungkinkan dengan penggunaan mesin yang lebih kuat dan kemampuan membawa
lebih banyak bahan bakar.
Gripen E
dilengkapi dengan suite sensor yang sangat terintegrasi dan canggih termasuk
radar Active Electronically Scanned Array (AESA), Infra Red Search and Track
(IRST), Electronic Warfare (EW) suite dan datalink technology yang dikombinasikan untuk memberikan pilot informasi terkini yang dibutuhkan setiap
saat.
Pesawat satu
kursi Gripen E dilengkapi dengan meriam 27 mm Mauser BK27 yang dapat digunakan
untuk serangan udara ke permukaan terhadap darat dan laut dan cocok untuk misi
pengawasan udara.
Gripen E
memiliki kecepatan maksimum Mach 2 di ketinggian. Pesawat memiliki panjang 15,2
m dan lebar 8,6 m dan maksimum beratnya lepas landas adalah 16500 kg.
Gripen E
adalah konfigurasi spesifik Gripen NG yang telah dipilih oleh pelanggan Swedia.
Konfigurasi yang tepat untuk pelanggan lain seperti India akan tergantung pada
diskusi dengan pelanggan itu. Saab juga menawarkan ke India dengan janji akan
melakukan transfer teknologi.
Lima negara
saat ini mengoperasikan Gripen yakni Swedia, Afrika Selatan, Republik Ceko,
Hungaria dan Thailand. Brasil telah memesan Gripen, dan juga telah down selected
di Slovakia.
Selain itu,
Empire Test Pilots’ School (ETPS) menggunakan Gripen sebagai platform untuk
pelatihan uji coba. Pada 2019, pengiriman dari Gripen generasi berikutnya untuk
Swedia dan Brasil akan dimulai.
Sumber:
Flight Zona
0 comments:
Post a Comment