Tentu kita
tahu, sudah sejak 2012 Indonesia diperkuat oleh salah satu pesawat tempur
taktis T-50i Golden Eagle. Pesawat yang bermarkas di Skadron Udara 15 ini hadir
sebagai pengganti Hawk MK.53 yang sudah mengabdi lebih dari 30 tahun.
Pesawat
buatan Korea Selatan (Korsel) ini terbang perdana pada tahun 2002 dan mulai
diproduksi pada tahun 2005. Awalnya, program Golden Eagle di Korsel merupakan
program untuk menggantikan pesawat-pesawat latih yang dipakai oleh AU Korea dan
sebagai pesawat serang ringan. Dalam pembangunannya, Korean Aerospace
Industries menjalin kerjasama dengan Lokheed Martin. Isu yang banyak beredar,
kode penamaan T50i juga berasal dari Amerika Serikat untuk menghindari konflik
dikemudian hari.
Saat ini
tercatat ada empat negara pengguna T-50 Golden Eagle dengan varian yang
berbeda-beda. Pesanan Indonesia sendiri merupakan T-50 versi latih lanjut
(advance trainer). Dengan panjang badan mencapai 13 m dan diawaki oleh dua
penerbang, pesawat ini ditenagai oleh mesin General Electric F404-FE-102.
Soal sistem
terbangnya, sebagai pesawat abad 21 tentu Golden Eagle juga dibekali sistem fly
by wire dengan kontrol terbang yang digital secara penuh. Desain pesawat
sendiri sekilas mirip F-16, namun dengan ukuran lebih kecil dan dilengkapi dua
buah air intake disamping badan mungilnya.
Golden
Eagle semakin mirip dengan F-16 dengan sistem kontrol yang menggunakan sistem
HOTAS (Hand-On Throttle and Stick), sama seperti yang digunakan ‘kakaknya’ itu.
Selain itu, pesawat ini juga dibekali perekam video yang berguna untuk merekam
aktivitas penerbangan. Pada beberapa varian, T-50i juga mampu dijejali beberapa
armament yang mendukung operasional tempur dan dilengkapi dengan radar
multimode.
Di tanah
kelahirannya sendiri, Golden Eagle menjadi salah satu produk kebanggaan. Untuk
membuktikan keandalan T-50, AU Korsel juga mempercayakan tunggangan tim
aerobatiknya kepada pesawat itu.
Indonesia
sendiri saat ini telah diperkuat oleh 16 unit T-50i. Terdapat dua variasi warna
yang digunakan, yaitu cammo dan warna biru-kuning khas tim aerobatik F-16
Fighting Falcon yang pernah berjaya di era 1990-an Elang Biru.
Satu unit
T-50i Golden Eagle mengalami kecelakaan saat melakukan atraksi udara di
Yogyakarta tanggal 21 Desember 2015 lalu. Kecelakaan itu mengakibatkan gugurnya
dua penerbang TNI AU Letkol Marda Sarjono dan Kapten Dwi Cahyadi.
Pesawat yang
masuk jajaran keluarga besar TNI-AU ini dikirim dengan ferry flight dari
Sacheon, Korsel ke Lanud Iswahyudi, Madiun dengan tiga kali transit di beberapa
kota. Total jarak yang ditempuh sekitar 5484 km.
0 comments:
Post a Comment