Saturday, 3 December 2016

Europol: Taktik ISIS Makin Berkembang


Jaringan teror seperti kelompok militan Islamic State (ISIS) mengembangkan taktik mereka untuk menyerang sasaran lunak di Eropa. Itu bisa dilihat dari penggunaan bom mobil mematikan. Peringatan itu muncul dari Europol, pada Jumat 2 Desember 2016.

Serangan militan di negara-negara anggota Uni Eropa belum menggunakan "bahan peledak buatan, komersial atau militer yang dimuat dalam kendaraan" seperti di Suriah atau Irak, kata Europol dalam sebuah laporan yang dikeluarkan di Den Haag.

"Tapi mengingat fakta bahwa modus operandi digunakan di negara-negara Timur Tengah cenderung ditiru oleh teroris yang beroperasi di Eropa, dapat dibayangkan bahwa kelompok militan akan menggunakan ini pada tahap tertentu," kata lembaga kepolisian benua Eropa seperti dikutip AFP, Jumat (2/12/2016).

Kelompok ini bertanggung jawab atas serangan di Paris setahun lalu dan di Brussels Maret silam. Mereka ingin menyebarkan perangkat tersebut sampai tindakan polisi memaksa mereka mengubah rencana, menurut laporan itu.

Militan membantai 130 orang pada November 2015 dalam serangan di konser Bataclan, beberapa bar, dan restoran di timur Paris, dan stadion nasional Perancis. Di Belgia, pengebom bunuh diri menyerang bandara Brussels dan stasiun metro dekat markas Uni Eropa pada 22 Maret yang menewaskan 32 orang.

Laporan 14 halaman dari Europol, berisi kemutakhiran pada metode dan taktik yang digunakan oleh ISIS, juga mengatakan, para ahli kontra-teror khawatir bahwa perselisihan di Libya bisa berkembang menjadi "batu loncatan kedua untuk ISIS, setelah Suriah, serangan di Uni Eropa, dan Afrika Utara.

"Sejak pemberontakan bersenjata lima tahun yang lalu berhasil menjungkalkan diktator Muamar Kadhafi, negara Afrika Utara telah diganggu oleh kekerasan dan ketidakstabilan politik.

Laporan itu lebih lanjut berbunyi: Para ahli berharap ISIS akan mulai merencanakan dan mengirim serangan dari Libya di fase saat ini, terutama setelah fokus mereka soal menduduki wilayah dan mengirim musuh lokal, akan selesai. Pasukan keamanan Eropa menangkap 667 tersangka atas dugaan kegiatan militan pada 2015, laporan tersebut menambahkan.

0 comments:

Post a Comment