Sunday 4 December 2016

F-4 Phantom, Jet Tempur Jawara AS Yang Berakhir Jadi Drone Q-4 Untuk Sasaran Tembak


Angkatan Udara AS (USAF) dan Korps Marinir AS (USMC) sering mengalami surplus dalam produksi pesawat tempurnya demi memenuhi kebutuhan perang khususnya setelah mengalami pertempuran yang panjang. Ketika Perang Vietnam (1955-1975) meletus salah satu pesawat yang dioperasikan USAF dalam jumlah besar adalah F-4 Phantom.

Sebagai jet tempur andalan AS di medan laga Phantom mampu mengimbangi jet-jet tempur AU Vietnam Utara produksi Uni Soviet seperti MiG-17 dan MiG-21. Usai Perang Vietnam ratusan Phantom masih dioperasikan dalam berbagai peperangan oleh sejumlah negara mulai dari Perang Arab-Israel (1973), Perang Irak-Iran, dan Perang Teluk (1991).

Angkatan Udara Jerman bahkan tercatat pernah meng-up grade F-4 F Phantom pada tahun 2013. Militer AS sendiri masih mengoperasikan Phantom yang dikenal sangat tangguh dan merupakan jawara di Perang Vietnam ini hingga tahun 1996 sebanyak 64 unit.

Tapi sebagai jet tempur legendaris yang telah mengabdi di berbagai negara hingga lebih dari 60 tahun, usai pensiun Phantom tetap melaksanakan pengabdian di AS. Bedanya, saat ini Phantom di AS berubah peran menjadi korban jet-jet tempur produksi terbaru AS.

Phantom sekarang dimanfaatkan sebagai drone untuk sasaran tembakan rudal. Layaknya drone, Phantom juga telah dimodifikasi oleh BAE System sehingga bisa diterbangkan menggunakan remote control seperti seseorang yang sedang menerbangkan pesawat RC.


Sebagai drone untuk latihan menembakan rudal dari jet tempur, Phatom berubah nama menjadi QF-4 Aerial Target. Sejak tahun 1997 atau satu tahun setelah Phantom pensiun sebanyak 315 pesawat Phantom sudah dimodifikasi sebagai drone.


Jet tempur AS produksi terbaru, F-35A Lightning II termasuk jet tempur yang telah menembak jatuh QF-4 dalam latihan penembakan rudal udara ke udara. Sebagai drone yang selalu ditembak jatuh, jumlah QF-4 makin berkurang dan pada 24 Juli 2015, sejumlah QF-4 mulai dipensiunkan sebagai drone. 

Namun pada tahun 2017, USAF memutuskan untuk menggunakan lagi QF-4 sebagai drone sasaran, meskipun drone dari jet tempur F-16 sudah siap dioperasikan. F-16 sendiri menyandang nama QF-16 saat berperan sebagai drone sasaran. Hingga saat ini USAF sudah menyiapkan sebanyak 30 drone dari F-16 varian blok 15, 20, dan 30 sebagai latihan penembakan rudal udara ke udara.


0 comments:

Post a Comment