Perusahaan
Rusia United Engine Corporation (UEC), bagian dari Rostec, telah sukses
menyelesaikan sistem pengapian pertama pada pengerjaan tahap kedua mesin
pesawat Sukhoi T-50 PAK FA (Prospective Airborne Complex of Frontline Aviation,
‘Kompleks Dirgantara Prospektif Aviasi Garis Depan’). Selain mesin
tersebut, perusahaan juga telah menyiapkan generator gas untuk melakukan
pengujian mesin. Mesin yang
digunakan T-50 saat ini adalah mesin tahap pertama, yaitu Al-41 yang
dimodernisasi.
Menurut
Pavel Bulat, seorang pakar avionik sekaligus kepala Perusahaan Kupol Group,
mesin tersebut serupa dengan mesin Su-27 dan Su-30, serta model lain dari seri
tersebut, meski ini adalah versi yang lebih baru.
“Mesin untuk
T-50 telah ditingkatkan secara signifikan dibanding model aslinya mereka
memiliki sistem kendali terbaru, kompresor, dan lain-lain. Namun, mesin itu
masih ketinggalan dibanding konsep generasi kelima dan sangat terlihat di layar
radar,” kata sang pakar.
Mesin baru,
tahap kedua, merupakan salah satu yang paling canggih di dunia, terang Bulat.
Berkat mesin ini, T-50 dapat berakselerasi menuju kecepatan supersonik tanpa
menggunakan pembakaran lanjut (afterburner), dan mempertahankan kecepatan
sepanjang penerbangan.
“Saya pikir
kecepatannya akan mencapai Mach 1,6 atau sekitar 2.000 kilometer per jam,
tergantung pada medan yang dilalui penerbangan tersebut. Mesin juga akan
memperbaiki kemampuan siluman T-50 secara signifikan berkat penggunaan material
komposit baru,’ terang Bulat.
Selain itu,
para perancang berharap dapat menguji mesin baru pada jet tempur mereka 1,5
tahun dari sekarang. Mereka ingin mesin itu sudah digunakan secara menyeluruh
pada 2020.
“Selain
mesin, ada dua hal lain yang juga perlu dimodifikasi, yakni stasiun radar, dan
mereka perlu mengeliminasi kekurangan dalam konsep kerangka udara, yang di
antara semua pesawat yang terbang saat ini merupakan yang paling modern di
dunia," terang sang analis.
0 comments:
Post a Comment