Sekjen
Kemhan Laksamana Madya Widodo
Perang
ideologi dan pemikiran menjadi bagian dari perang modern. Perang modern ini
bisa dicegah dengan program bela negara. "Esensi
dari program bela negara adalah bagaimana menanamkan dan menumbuhkan kesadaran
bela negara kepada seluruh rakyat Indonesia. Sehingga, setiap rakyat memiliki
sikap dan sikap rela berkorban demi bangsa dan negaranya," ujar Sekjen
Kemhan Laksamana Madya Widodo.
Widodo
membacakan materi dari Menhan Ryamizard Ryacudu yang berhalangan hadir dalam
kuliah umum di Universitas Negeri Padang (UNP), Minggu (18/12/2016).
Di depan
ratusan mahasiwa, Widodo mengingatkan perang modern yang saat ini sedang
berlangsung. Perang itu adalah perang ideologi dan pemikiran. "Perang
modern itu mempengaruhi hati dan pikiran rakyat untuk membelokan pemahaman
terhadap ideologi negara," kata Widodo.
Perang
modern tersebut, lanjut Widodo, salah satu strateginya adalah melakukan adu
domba antar masyarakat Indonesia. Namun, tujuan akhir adalah menguasai sektor
ekonomi.
"Muara
akhir perang modern ini adalah menguasai sumber-sumber perekonomian, termasuk
menguasai sistem tata kelola dan aturan hukum negara," jelas Widodo.
"Strateginya
murah meriah, modal sarana media-media dan kata-kata tertentu, masyarakat
terpengaruh mengikuti paham yang disebarkan," sambungnya.
Sementara
itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno membanggakan perjuangan masyarakat Sumbar
dalam mempertahankan kemerdekaan. Salah satunya peristiwa Pemerintah Darurat
Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi. Peristiwa
itu terjadi pada 19 Desember 1948. Peristiwa itu pun diperingati sebagai Hari
Bela Negara.
"Ini (hari bela negara) diangkat dari sebuah cerita meneruskan
Republik Indonesia saat Presiden (Soekarno), Wakil Presiden (Moh. Hatta), dan
pejabat negara ditangkap Belanda. Ada mandat untuk membuat pemeritah darurat
yang ibu kotanya berada di Bukittinggi," kata Irwan dalam sambutannya.
Irwan
mengatakan, PDRI adalah hasil perjuangan rakyat Indonesia mempertahankan
Republik Indonesia. Mereka melakukan perlawanan secara gerilya."Para
pejuang dari Sumatera Barat dan lainnya membela negara dan mereka banyak yang
mati," kata Irwan.
Irwan pun
berpantun di hadapan peserta terkait program bela negara. "Pergi memancing
di pantai, di pinggir tebing. Ombaknya besar tak pernah jera. Membela negara
bukan hanya perang, menjaga NKRI juga membela negara," kata Irwan.
0 comments:
Post a Comment