Mahkamah
Agung (MA) Jepang kemarin memutuskan mendukung rencana pemerintah merelokasi
pangkalan udara Futenma Amerika Serikat (AS) di pulau Okinawa. Keputusan MA itu
memukul upaya warga Okinawa yang ingin memindahkan pangkalan itu dari pulau
tersebut.
Pemerintah
pusat dan pemerintah daerah Okinawa selama bertahun- tahun berbeda pendapat
tentang pangkalan udara Futenma, Marinir AS. Warga lokal
menganggap keberadaan pangkalan itu sebagai beban tidak adil dalam mendukung
kehadiran militer AS di Jepang.
Gubernur
Okinawa Takeshi Onaga memimpin kampanye untuk memindahkan pangkalan itu dari
pulau tersebut. Meski demikian, pemerintah pusat mengusulkan memindahkannya
dari wilayah perkotaan ke lokasi yang warganya sedikit di Okinawa yang disebut
Henoko. Sebagai bagian dari kampanyenya, Onaga mencabut izin aktivitas
reklamasi lahan yang dikeluarkan pendahulunya.
Reklamasi
lahan itu merupakan upaya membuka jalan untuk relokasi pangkalan militer AS
tersebut. Meski demikian, keputusan MA menyatakan, langkah Onaga itu ilegal dan
MA kembali melanjutkan izin reklamasi lahan tersebut. Kementerian Pertahanan
(Kemhan) Jepang yang mengawasi rencana relokasi pangkalan itu menyatakan,
aktivitas reklamasi akan segera dilanjutkan setelah keputusan resmi MA.
“Kami
berencana melakukan pemindahan pangkalan udara Futenma ke Henoko untuk mencegah
pangkalan udara itu menjadi tetap di lokasi sekarang dan memindahkan bahaya
akibat pangkalan itu,” ungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang Tomomi Inada,
dikutip kantor berita Reuters. Pangkalan Futenma dikelilingi oleh beberapa
sekolah, rumah sakit, pertokoan, dan perumahan warga.
Masyarakat
lokal sangat khawatir jika terjadi kecelakaan udara akibat aktivitas di
pangkalan militer tersebut. Kejahatan yang dilakukan personil AS terhadap warga
setempat juga memicu kemarahan publik. Dalam kejadian terbaru, pekan lalu
pesawat militer MV-22 Osprey jatuh di lepas pantai Okinawa. Kecelakaan itu
kembali memicu kemarahan warga lokal terhadap keberadaan pangkalan militer
tersebut.
Onaga
menegaskan, dia akan tetap menentang relokasi pangkalan ke wilayah sepi
penduduk tersebut. Adapun, juru bicara militer AS belum mengeluarkan pernyataan
tentang keputusan MA itu.
Okinawa terletak sangat strategis di Laut China
Timur, tempat pasukan dan pesawat AS dapat bereaksi cepat ketika terjadi
konflik di Asia. Pulau
tersebut menjadi basis militer AS sejak akhir Perang Dunia II. Lebih dari
47.000 tentara AS berada di Okinawa sebagai bagian aliansi keamanan. September
lalu pengadilan tinggi Jepang juga memutuskan bahwa sikap pemerintah pusat
harus dihormati karena bertanggung jawab bagi pertahanan dan diplomasi Jepang.
0 comments:
Post a Comment