Wednesday, 14 December 2016

ISIS Produksi Senjata Dalam Skala Industri


Kelompok militan Islamic State (ISIS) memproduksi senjata di pabrik sekitar Mosul dalam skala industri dengan bahan baku yang sebagian besar dibeli dalam jumlah besar dari Turki. Demikian laporan Conflict Armaments Research (CAR), kelompok riset senjata yang berbasis di London pada Rabu 14 Desember.

CAR menyebut temuan ini menunjukkan ISIS mempertahankan rantai pasokan yang "kuat dan dapat diandalkan" dari Turki dan Irak, yang memungkinkan para militannya memproduksi puluhan ribu senjata.

Temuan didasarkan penelitian terhadap sejumlah senjata ISIS yang ditemukan di fasilitas manufaktur dan di medan perang selama operasi pasukan Irak yang sedang berlangsung untuk merebut kembali kota Mosul.

Di saat pasukan Irak bergerak maju, para ekstremis kehilangan kapasitas fisik untuk memproduksi senjata pada skala industri. Tapi direktur eksekutif kelompok penelitian, James Bevan, memperingatkan bahwa militan terlatih akan terus membawa keahlian mereka kendati dipukul mundur. 

"Mengingat kelompok ini sangat terorganisir," kata Bevan kepada Associated Press seperti dikutip Daily Mail, Rabu (14/12/2016). Ia percaya ISIS telah memindahkan para anggotanya yang terlatih membuat bom keluar dari Mosul ke Suriah dan Turki selatan.

"Mereka menghargai nilai yang sangat tinggi pada keahlian teknis dan mereka akan melakukan segala sesuatu yang mereka bisa untuk melestarikannya," katanya. Bevan menambahkan pejuang ISIS mungkin pergi ke Turki guna membeli bahan-bahan baku persenjataan, lantaran mengetahui bahwa permintaan mereka akan melebihi apa yang tersedia di Irak.

Pasukan Irak sudah menghadapi perlawanan keras di Mosul, termasuk gelombang bom mobil bunuh diri, sejak melancarkan serangan demi merebut kembali kota itu pada Oktober. Mereka telah merebut kembali kurang dari seperempat kawasan kota tersebut sejak operasi dimulai.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment