Friday, 2 December 2016

Myanmar Didesak Keluar Dari ASEAN, Wamenlu RI: Tak Bisa Semudah Itu


Berbagai selentingan kabar bahwa Myanmar didesak untuk segera keluar dari ASEAN pun bermunculan. Pasalnya, Myanmar dianggap telah melakukan pembantaian dan kekerasan terhadap etnis Rohingya di Rakhine State.

Seorang pejabat di pemerintahan Malaysia mendesak agar ASEAN meninjau kembali keanggotaan Myanmar di ASEAN dikarenakan ada indikasi Myanmar melakukan 'pembersihan etnik'.

"Nggak mungkin, dong. Tidak segampang itu dan tidak segampang membalikkan telapak tangan. Makanya, semua itu dilihat secara keseluruhan. Tidak dari satu sisi saja,"tegas Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM Fachir, ketika ditemui di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis (1/12/2016).

Sementara itu, kunjungan ikon demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi ke Indonesia yang ditunda, tampaknya akan diatur ulang. Kunjungannya akan diatur ulang jadwalnya, namun belum tahu kapan. Suu Kyi juga sudah surati Presiden Joko Widodo, berterima kasih kepada Indonesia dan meminta pengertian terkait kondisi Myanmar yang berakibat ke penundaan kunjungan," ucap Fachir.

Suu Kyi direncanakan akan mengunjungi Indonesia setelah kunjungan dari Singapura dari 30 November hingga 2 Desember. Tetapi seorang pejabat tinggi Kemenlu Myanmar membenarkan bahwa rencana perjalanan ke Indonesia ditunda. 

Ketika ditanya apakah penundaan kunjungan Suu Kyi dikarenakan munculnya gelombang demonstrasi yang dilakukan ormas dan mahasiswa Indonesia, Fachir membantahnya. "Bukan karena alasan demo juga, karena memang keadaan negaranya sedang seperti itu. Wajar jika seorang kepala negara menunda kunjungannya karena keadaan negaranya sedang genting," ujarnya lagi.

Mantan duta besar RI untuk Arab Saudi ini pun memaparkan bahwa Indonesia melakukan pendekatan yang komperehensif kepada Myanmar terkait kasus ini. "Maka pendekatan yang kita lakukan tidak lepas dari isu HAM dan kemanusiaan. Upaya kita untuk tetap menghormati isu-isu domestik tapi kita ikut membantu juga di mana langkah-langkah kita bisa membantu konsolidasi mereka," pungkasnya.

0 comments:

Post a Comment