Generasi
mendatang pesawat-pesawat jet tempur Australia sudah pasti memiliki harga yang
tak murah, pemerintah federal pun harus bersiap membelanjakan 24 miliar dolar
Australia (Rp 240 triliun) agar 72 pesawat tempur F-35 buatan Amerika Serikat
siap berdinas pada 2020.
Termasuk di
dalam harga yang selangit itu adalah 72 helm dengan rancangan khusus. Tidak
tanggung-tanggung, satu helm berharga 533 ribu dolar Australia (Rp 5,3 miliar).
Dikutip dari
news.com.au pada Sabtu (14/1/2017), Will 'D-Rail' Andreotta, komandan Tim
Tempur Heritage F-35A Lightning II, mengatakan bahwa helm-helm itu belum pernah
ada yang menyamainya.
Katanya
kepada Business Insider, "Itulah satu-satunya ketika helmnya dibuat
bersama-sama dengan pesawatnya."
"Kami
memimiliki begitu banyak sistem dan sensor pada pesawat, sehingga waktu
pembuatan F-35 mereka juga memikirkan bagaimana helmnya bisa membantu."
Benda
seberat 2 kilogram itu dilengkapi dengan Helmet Mounted Display Systems (HMDS),
yang mampu menampilkan sejumlah metrik pada layar pandangan.
Andreotta
menjelaskan bahwa tampilan kecepatan terbang, infomasi sasaran, ketinggian dan
peringatan ancaman memberikan kewaspadaan situasi yang amat berharga bagi
pilot.
"Ada 6
kamera di sekujur pesawat yang disebut DAS, dan dengan satu tombol pada helm,
saya mendapatkan pandangan 360 derajat di penglihatan saya."
"Bisa
diumpamakan seperti pesawat tembus pandang milik Wonder Woman, begitulah
kemampuan yang dimiliki oleh pesawat terbang ini berkat adanya HMDS."
"Jika
diperlukan, seorang pilot bisa melihat di antara dua pahanya dan melihat
'menembus' pesawat. Begitulah hebatnya pesawat ini."
Kontroversial
Program F-35
cukup mengundang kontroversi, termasuk baru-baru ini dari presiden terpilih
Amerika Serikat, Donald Trump. Ia mengatakan bahwa "biayanya sudah
melampaui batas."
Menteri
Industri Pertahanan Australia, Christopher Pyne, membela pilihan Australia
untuk membeli jet itu, dan mengatakan bahwa pesawat itu "senjata yang
paling mumpuni di udara."
"Kami
sangat yakin bahwa Joint Strike Fighter adalah jet yang tepat untuk Australia
dan Amerika Serikat dan seluruh dunia."
"Urusan
apakah telah dikelola secara efisien menurut pandangan Amerika Serikat terkait
dengan biaya, penundaan, dan lain-lain, itu adalah urusan mereka dan pendapat
presiden terpilih Trump."
Pandangan
senada dilontarkan oleh Jenderal Marinir James "Mad Dog" Mattis yang
dipilih menjadi Menteri Pertahanan oleh Trump. Menurutnya, F-35 penting bagi
keunggulan udara AS dan para sekutunya.
Kata Mattis,
"Setara pentingnya bagi beberapa sekutu kita, bahkan lebih penting lagi,
karena ini akan menjadi keseluruhan kekuatan tempur angkatan udara mereka, jadi
bagi mereka ini adalah situasi genting."
"Jadi,
untuk F-35, presiden terpilih bicara soal biayanya, tapi sama sekali bukannya
tidak mendukung program itu. Dia hanya ingin mendapat yang terbaik untuk uang
yang sudah dikeluarkan."
0 comments:
Post a Comment