Pertahanan
udara Indonesia bakal diperkuat dengan datangnya 10 pesawat tempur, tahun
depan. Tidak hanya itu, TNI AU juga berencana menambah kekuatan tempur udara
lainnya seperti penangkal serangan udara.
Hal ini
dikatakan Kepala Staf Angkata Udara Marsekal Agus Supriatna ketika menutup
latihan bersama Elang Indopura ke-19 di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin
Nurjadin Pekanbaru, Kamis (1/12/2016).
Penambahan
(pesawat) sudah ada. Sesuai rencana bakal datang tahun depan ke Indonesia,”
kata Agus, tanpa menyebut apa jenis pesawat yang dimaksud.
Dia
menyatakan, 10 pesawat tersebut bakal datang ke Indonesia secara bertahap,
hampir sama dengan kedatangan pesawat-pesawat tempur sebelumnya.
Sistemnya
masih sama, yakni datang secara bergilir lima pesawat. 10 pesawat akan datang,”
jelasnya kepada wartawandi Pekanbaru.
Selain itu,
dia juga menyebut rencana penambahan kekuatan baru yang telah diajukan ke
Kementerian Pertahanan, di antaranya penangkal serangan udara. Sudah masuk
rencana strategis kita di Kementerian Pertahanan. Sekarang lagi dikaji dan
evaluasi oleh kementerian,” tegas Agus.
Dia
menjelaskan, pengembangan Alutsista TNI harus diajukan kepada Kementerian
Pertahanan. TNI hanya mengajukan setiap alat tempur yang diinginkan.
“Pengembangan alutsista dan lainnya itu semuadi sana (Kementerian
Pertahanan). Kita hanya mengirimkan spectectnya. Mudah-mudahan sesuai
(keinginan),” kata dia.
Sebelumnya,
Indonesia disebut berencana membeli 10 jet tempur jenis Su-35 buatan Rusia.
Rencana ini bakal menambah jenis pesawat tempur Negeri Beruang di Indonesia
karena sudah dimiliki 11 Su-30 dan lima Su-27. Pembelian ini menjadi suatu bagian rencana strategis. Jet-jet
tempur canggih buatan Rusia itu rencananya akan menggantikan skuadron jet tempur F-5
buatan Amerika.
0 comments:
Post a Comment