Kelompok
Human Rights Watch (HRW) menyatakan, citra satelit membuktikan bahwa desa warga
Rohingya di Rakhine, Myanmar, sengaja dibakar dan diratakan dengan tanah oleh
militer di negara itu. Menurut kelompok HAM itu, militer Myanmar sudah
semestinya bertanggung jawab atas kekerasan terhadap komunitas Muslim Rohingya.
Berbagai
insiden, lanjut HRW, telah menawarkan bukti pola yang konsisten dengan operasi
militer. Wakil Direktur HRW Divisi Asia, Phil Robertson, mengatakan gerakan
pembakaran bangunan desa-desa warga Rohingya dari timur ke barat konsisten
dengan gerakan “sapu” militer. ”Akal sehat
paling dasar memberitahu Anda bahwa militer bertanggung jawab untuk ini,”
katanya.
Citra satelit menunjukkan kerusakan terjadi di Desa Wa Peik, Maungdaw,
di Myanmar. Juru bicara kepresidenan Myanmar Zaw Htay saat dimintai konfirmasi
oleh CNN mengatakan bahwa pemerintah akan menanggapi nanti.
Pemerintah
Myanmar sebelumnya telah membantah laporan bahwa militer bertanggung jawab atas
pembakaran desa-desa warga Rohingya. Tapi, menurut Robertson, pembakaran
desa-desa itu sebagai indikasi taktik yang sejalan dengan modus operasi “bumi
hangus” yang dijalankan militer Myanmar.
“Kami
melihat jenis yang sama dari taktik, jenis yang sama dari kebohongan tentara
Burma (Myanmar) ketika datang ke (alasan) semacam ini,” katanya, yang dilansir
semalam (13/12/2016).
0 comments:
Post a Comment