Rusia
menggunakan kampanye militernya di Suriah sebagai kesempatan latihan perang
sungguhan. Hal itu dikatakan Komandan tentara Amerika Serikat (AS) di Eropa,
Letnan Jenderal Ben Hodges. "Rusia mengabaikan korban sipil. Itu bukanlah
perilaku bangsa yang ingin diperlakukan seperti superpower," kata Hodges
seperti dikutip dari BBC, Kamis (22/12/2016).
"Apa
yang kita lihat di Suriah tentu adalah demonstrasi kemampuan dan menggunakan
senjata yang tidak perlu," sambung Hodges.
Presiden AS
terpilih Donald Trump menginginkan hubungan yang lebih baik dengan Moskow, tapi
Hodges mengatakan militer AS mendorong terus rencana untuk meningkatkan
kehadirannya di Eropa. "Semua indikasi menunjukkan jika kami akan
melanjutkan komitmen kami," katanya.
Intervensi
udara Rusia dalam konflik Suriah sejak tahun lalu telah membantu rezim Damaskus
merebut Aleppo timur yang sebelumnya dikuasai pemberontak. Intervensi itu pun
meningkatkan ketegangan dengan Barat, setelah sebelumnya mencaplok Semenanjung
Crimea dari Ukraina pada Maret 2014 lalu.
0 comments:
Post a Comment