PT PAL
Indonesia menambah proyek baru pada 2017 mendatang. PAL akan
menggarap kapal selam pesanan pemerintah. Hal tersebut merupakan kali pertama
PT PAL membangun kapal selam.
Direktur
Utama PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin menyatakan, kapal selam diproduksi
pada Januari 2017. Saat ini, PT PAL berupaya menyelesaikan fasilitas perakitan
agar bisa digunakan pada Januari. ”Saat ini semua memasuki tahap persiapan,”
ujarnya. Selain itu,
PT PAL mengirim 26 tenaga ahli ke Korea Selatan untuk belajar membuat kapal
selam.
Saat ini,
dua kapal selam diesel elektrik kelas Changbogo pesanan pemerintah RI memang
dirakit di Korea Selatan. Untuk mewujudkan proyek perdana strategis tersebut,
PT PAL menanamkan investasi Rp 2,5 triliun. Dana
tersebut bakal tersalurkan untuk keperluan sarana, bahan, dan operasional
proyek. Menurut dia, TNI AL membutuhkan sekitar 12 kapal selam.
Artinya,
selain dua kapal selam yang dibangun di Korea Selatan dan satu kapal selam yang
dirakit di PT PAL, masih dibutuhkan sembilan kapal selam untuk memenuhi pesanan
Kementerian Pertahanan.
Tahun ini,
PT PAL berhasil menunjukkan kinerja yang cukup maksimal. Setelah merampungkan
proyek kapal perang pesanan militer Filipina, PT PAL baru menerima order kapal
multi-role support ship (MRSS) dari Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM).
Firmansyah
mengakui, Malaysia tertarik untuk memesan kapal jenis SSV/LPD di PT PAL setelah
melihat kapal Filipina yang selesai diproduksi. Bahkan, Angkatan Laut Malaysia
meminta beberapa pesanan khusus untuk diaplikasikan di kapal yang mereka pesan. ”Pihak
Malaysia menekankan untuk menambahkan sistem kontrol udara di kapal baru mereka
nanti,” terangnya. Sepanjang Januari-November 2016, PT PAL memproduksi tujuh
kapal untuk pemesan domestik dan luar negeri.
0 comments:
Post a Comment