Departemen
Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan lima pesawat patroli maritime dan
anti-kapal selam paling canggih Boeing P-8 Poseidon ke Norwegia. Pesawat ini
menggantikan Lockheed P-3C Orion dan Dassault Falcon.
Defense
Security Cooperation Agency (DSCA) atau Badan Kerjasama Pertahanan Keamanan
Amerika Serikat mengumumkan Selasa 21 Desesmber 2016 penjualan ini
diperkirakan akan bernilai US $ 1,75 miliar.
Norwegia
telah menganggarkan US$ 1,5 miliar untuk menggantikan armada anti-kapal selam
dan pesawat perang elektronik yang sudah tua. Pengiriman pesawat dijadwalkan
akan dilakukan aĺntara 2021 dan 2022.
Penjualan
juga mencakup radar maritime Raytheon APY-10, radar dukungan elektronik
Northrop Grumman ALQ-240 dan system peringatan rudal AAR- 54.
Dengan
teknologi tersebut, armada P-8 Norwegia akan menyerupai dengan konfigurasi yang
digunakan Angkatan Laut AS dibandingkan dengan P-8I Angkatan Laut India. Selain
peralatan dasar Angkatan Laut AS, P-8I juga dilengkapi dengan sistem deteksi
anomali magnetik di ekor dan radar pengawasan maritim Telephonics APS-143.
Jika nanti
kesepakatan ditandatangani Norwegia akan menjadi Negara ke lima yang akan
menggunakan P-8, bergabung dengan Amerika Serikat, India, Inggris dan Australia.
Kedatangan
pesawat ini jelas akan menjadi tantangan tersendiri bagi kapal selam Rusia
mengingat Norwegia merupakan Negara yang berbatasan langsung dengannya. P-8
akan memungkinkan Norwegia lebih mampu untuk memantau gerak-gerik kapal selam
Moskow.
0 comments:
Post a Comment