Tuesday, 6 December 2016

Upgrade Challenger 2 Mungkin Tetap akan Sulit Tandingi T-14 Armata Rusia


Inggris dipaksa untuk bekerja keras meningkatkan kemampuan tank tempur utama mereka agar bisa mengimbangi T-14 Armata milik Rusia. Tank Challenger 2 yang mereka miliki sekarang telah usang menghadapi ancaman baru seperti T-14 Rusia. Inggris sedang bersiap untuk memulai sebuah program upgrade agar tetap bersaing dalam peperangan lapis baja.

Inggris tidak memiliki banyak pilihan lain. Pertama Challenger 2 akan tetap dalam pelayanan sampai setidaknya 2035 karena akan terlalu mahal untuk mengganti. “Kami sudah mendapat masalah dengan tank yang kita punya dan jika kita tidak melakukan sesuatu tentang hal itu kami akan memiliki masalah,” kata Jenderal Nick Carter, Kepala Staf Umum Angkatan Darat Inggris, mengatakan tahun lalu.

Yang pasti, upgrade Challenger 2 harus menjadi versi yang sangat didesain ulang dari Challenger yang dibangun 1980 jika ingin tank tersebut dapat efektif dan mematikan. Tetapi masalahnya adalah tidak mungkin untuk menerima upgrade yang paling dibutuhkan karena masalah biaya. Jadi tank Inggris tahun 2020 dan 2030-an mungkin tidak jauh berbeda dari yang sekarang.

Inilah yang kita ketahui tentang usulan upgrade untuk Challenger 2. Inggris akan memulai pemberian kontrak pertama di bulan Oktober senilai US$800 juta untuk perbaikan lebih dari 200 Challenger 2 yang sebagian besar adalah armada tank Inggris.

Penekanan terbesar mungkin akan dilakukan pada upgrade menara Challenger 2. konfigurasi tank saat ini tidak memiliki thermal sight independen untuk komandan yang secara drastis membatasi kemampuan kru untuk memburu musuh di malam hari. Sebuah thermal sight baru hampir pasti akan dimiliki tank upgrade ini.

Lalu ada juga upgrade senjata. Challenger 2 memiliki senjata yang dikenal sebagai L30A1. Senjata ini cukup lemah ketika dibandingkan dengan tank modern lainnya. Hal ini terlihat pada Ring blog di bawah turret. Hal ini menjadikan tank masih menggunakan rifled barrel yang ditandai dengan interior grooves yang menambah putaran amunisi saat melakukan perjalanan di sepanjang senjata.

Tank modern tidak perlu barel seperti itu, karena hampir semua sekarang bergantung pada putaran sirip stabil yang menjaga stabilitas aerodinamis tanpa perlu rifling. Dan dengan smoothbore barel, Anda dapat membuat tembakan dengan tekanan dan kecepatan lebih yang berarti daya penetrasi yang lebih. Challenger dan Arjuns India adalah dua tank tempur utama di dunia masih menggunakan rifled barel.

Sekarang dengan mempertimbangkan Rusia sedang membangun tank berat baru, dan meriam Challenger 2 ini tampaknya menjadi sebuah anakronisme. Apalagi sekarang bahwa perkembangan Rusia juga memacu Prancis-Jerman membangun Leopard 3. Angkatan Darat Inggris sekarang memiliki kontrol anggaran, prioritas dan kebutuhan,” kata Ben Barry dari International Institute for Strategic Studies kepada Defense News Januari lalu.

Kita menghadapi kebangkitan Rusia dan akhirnya munculnya sistem perlindungan aktif yang membuat tembakan langsung senjata anti-armor dan tank jauh lebih penting. Tapi kekhawatiran lain untuk Angkatan Darat Inggris adalah bahwa senjata baru akan membutuhkan redesign turret Challenger 2, seperti ruang penyimpanan internal yang saat ini tidak bisa cukup fit untuk amunisi yang ditembakkan melalui smoothbore.

Apakah Inggris akan benar-benar menggantikan meriam tergantung pada siapa yang diberikan kontrak. Sebuah konsorsium internasional yang dipimpin oleh BAE Systems dan sebuah perusahaan Inggris belum mengusulkan meriam baru, sementara produsen senjata Jerman Rheinmetall telah mengusulkan untuk menukar L30A1 dengan smoothbore serbaguna kecepatan tinggi L/55 yang dipasang pada Leopard 2. Tapi persoalan ekonomi menjadi masalah jika akan memilih Rheinmetall, terutama setelah Brexit dengan masa depan perekonomian Inggris yang bisa goyah.

Pemerintah Inggris mungkin lebih memilih untuk membeli dari perusahaan Inggris daripada menghabiskan jutaan pound pada perusahaan senjata Jerman. Inggris mungkin melihat kubah dan meriam baru akan terlalu mahal harganya. 

Upgrade yang diusulkan dari tim yang dipimpin BAE Systems (yang mencakup perusahaan General Dynamics AS) juga jauh lebih sederhana dibanding tawaran Rheinmetall. Itu termasuk menambahkan thermal imager untuk komandan tank, meningkatkan sistem kontrol tembakan, sistem kontrol senjata dan interface elektronik. Kabar baik untuk Angkatan Darat Inggris adalah bahwa pemerintah mendanai penelitian pengembangan sistem perlindungan aktif yang dapat mengganggu jenis-jenis senjata berpemandu untuk menyerang Challenger 2 sebagai bagian dari program yang terpisah.


Tapi kita tidak akan tahu apakah Angkatan Darat Inggris akan mengadopsi sistem pertahanan ini sampai 2018. kemungkinan nantinya Challenger 2 masih tetap akan terlihat seperti Challenger 2 yang ada sekarang.

0 comments:

Post a Comment