Perdana
Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe menjanjikan enam kapal patroli baru pada Vietnam
saat berkunjung ke negara itu kemarin. Vietnam saat ini terlibat konflik dengan
China terkait klaim wilayah di Laut China Selatan.
Abe singgah
di Vietnam dalam lawatan untuk memperkuat pengaruh Jepang di kawasan tersebut
saat dominasi China semakin meningkat dan kebijakan pemerintahan baru Amerika
Serikat (AS) belum pasti. “Kami akan sangat mendukung penguatan kemampuan
penegakan hukum maritim oleh Vietnam,” ungkap PM Abe, dikutip kantor berita
AFP.
Abe juga
menegaskan, konflik di Laut China Selatan harus diselesaikan melalui
perundingan dan sesuai hukum internasional. China mengklaim hampir seluruh
wilayah Laut China Selatan yang menjadi jalur perdagangan senilai US$5 triliun
per tahun. Vietnam dan empat negara lainnya juga mengklaim kawasan maritim
tersebut. Tokyo tidak memiliki klaim di Laut China Selatan tapi khawatir dengan
pertumbuhan militer China di sana.
Adapun,
Jepang berkonflik dengan China di kepulauan yang berada di Laut China Timur.
Pada September lalu Jepang menyatakan siap menyediakan kapal-kapal patroli baru
ke Vietnam setelah menyuplai enam kapal tua. Keamanan maritim dan perdagangan
menjadi tema utama lawatan Abe di Indonesia, Filipina, dan Australia. Seiring
langkah Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang mendekati China dan menjauhi
aliansi lama Amerika Serikat (AS), Vietnam menjadi salah satu negara di kawasan
yang menunjukkan potensi kesiapan menghadapi Beijing. Meski memiliki perbedaan,
Vietnam juga menjaga hubungan diplomasi dengan China.
Vietnam dan
China pada akhir pekan lalu menyatakan, mereka sepakat mengelola perbedaan
dalam isu maritim dan menjaga perdamaian serta stabilitas. Di sisi lain, Jepang
dan Vietnam juga menjadi pendukung kuat pakta perdagangan bebas Kemitraan
Trans-Pasifik (TPP) yang diperkirakan terganjal setelah Presiden AS terpilih
Donald Trump berjanji mencabutnya.
Saat berada
di Hanoi, Abe menekankan pentingnya TPP dan kesepakatan perdagangan bebas
lainnya. Meski demikian, Abe tidak memberikan rincian lebih lanjut. Para
delegasi Jepang juga menandatangani beberapa kesepakatan bisnis termasuk untuk
proyek energi dan tekstil serta proyek membantu dampak perubahan iklim. Jepang
merupakan investor asing terbesar di Vietnam setelah Korea Selatan (Korsel).
Adapun,
Menteri Luar Negeri AS terpilih Rex Tillerson pekan lalu menyatakan, China
harus berhenti membangun pulau buatan di Laut China Selatan dan aksesnya ke
kepulauan itu harus ditutup. Sementara, Filipina mengajukan protes diplomatik
terhadap China kemarin. Protes itu terkait pemasangan sistem anti-pesawat dan
anti-rudal oleh China di pulau-pulau buatan di Laut China Selatan.
0 comments:
Post a Comment