Merujuk ke
pernyataan petinggi PT Pindad, di tahun 2017 dijadwalkan BUMN Strategis ini
akan meluncurkan Senapan Serbu Bawah Air (SSBA). Sejak Januari lalu, PT Pindad
memang telah merilis prototipe SSBA dalam beberapa versi ke media. Meski cara
kerjanya mengacu pada jenis senjata APS (Avtomat Podvodnyy Spetsialnyy) buatan
Rusia, namun SSBA yang kode produksinya belum dirilis desainnya dipercaya bakal
mengacu pada cita rasa SS-1.
Sebagai
produk Rusia (Uni Soviet), APS yang diproduksi Tula Arms Plant mengacu pada
desain senapan serbu legendaris AK-47. APS yang dikembangkan pada 1970 ini
tidak menggunakan kaliber 7,62 mm, melainkan memakai peluru kaliber 5,56 mm. Tapi karena menjalankan peran khusus, yakni penembakan di dalam air, maka
peluru APS punya bentuk khusus, kalibernya pun 5,56 x 39 mm dengan bentuk
peluru panjang dan meruncing, di kalangan satuan elite Kopaska (Komando Pasukan
Katak) peluru ini dikenal dengan sebutan peluru paku. Desain proyektil seperti
ini adalah keharusan untuk serangan di dalam air karena “tubuh” air yang lebih
padat dari udara. Proyektil yang panjang dan runcing mampu menembus jauh lebih
sempurna dan akurat di dalam air.
Untuk
SSBA besutan Pindad juga akan mengadopsi kaliber 5,56 mm, tapi bedanya SSBA
menggunakan 5,56 x 150 mm. Tentu ada alasan tersendiri dibalik perbedaan
kaliber dengan APS, namun dipastikan jenis peluru tetap akan mengusung model
‘paku.’ Pihak PT Pindad menyebut mulai dari bahan dan amunisi semua akan
menggunakan bahan khusus anti karat.
Untuk soal
desain, dalam beberapa foto terlihat prototipe yang ditampilkan, yang paling
kentara adalah versi SSBA dengan tampilan receiver khas SS-1. Mulai dari grip
sampai pegangan dan ujung laras mengacu pada SS-1, terutama pada varian SS-1 R5
yang digunakan pasukan Raider TNI AD. Varian prototipe ini uniknya menggunakan
popor model tarik khas submachine gun MP5. Prototipe lain ada yang ditampikan
dengan popor lipat SS-1, namun laras mencomot APS Rusia. Yang ketiga ada
prototipe SSBA yang menggunakan receiver dan laras khas SS-1, namun popor model
lipat keatas yang biasa digunakan pada AK-47.
Satu yang
pasti, desain SSBA harus dirancang ringkas dan ergonomis, maklum senjata yang
digunakan untuk misi infiltrasi ini akan digunakan pasukan katak, terutama
untuk meladeni peperangan dalam jarak dekat. Dari spesifikasinya, SSBA Pindad
dapat menembak efektif di dalam air sejauh 30 meter. Kecepatan luncur proyektil
di dalam air adalah 365 meter per detik. Sementara bila terpaksa digunakan di
udara (permukaan), jarak tembak bisa mencapai 100 meter. Dari segi kemampuan
teknis, SSBA Pindad bisa disebut setara dengan APS. Namun kapasitas magasin
SSBA hanya 20 peluru, sedangkan magasin APS maksimum bisa di isi 26 peluru.
PT Pindad
tidak sendiri dalam pengembangan SSBA, dalam proyek ini turut melibatkan peran
Dinas Penelitian dan Pengembangan AL (Dislitbangal). Selain Kopaska, SSBA
digadang cocok untuk operasi satuan elite Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) dan
Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir.
Spesifikasi
Prototipe Pindad SSBA
- Kaliber: 5,56
x 150 mm
- Berat: 3,5
kg (tanpa magasin)/ 4,5 kg (dengan magasin)
- Kapasitas
magasin: 20 peluru
- Sistem
operasi: gas operated
- Pola
penembakkan: 1-1, otomatis
- Kecepatan
tembak: 600 peluru per menit
- Kecepatan
proyektil: 340-365 meter
perdetik
- Alat
bidik: pisir pejera
0 comments:
Post a Comment