Rusia
menyatakan ada peningkatan tajam upaya NATO untuk melakukan pengawasan terhadap
asset militer. Namun sejauh ini tidak ada pesawat atau asset militer NATO lain
yang masuk ke wilayah udara mereka.
“Intensitas
pengawasan angkatan laut di dekat perairan teritorial kami telah meningkat
sebesar 50 persen. Kami sedang memantau situasi dan mencegah setiap upaya untuk
melanggar perbatasan laut kita, ” kata Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu
dalam pertemuan pejabat senior Rusia Kamis 22 Desember 2016 yanag juga dihadiri
Presiden Vladimir Putin.
Dia
menambahkan situasi yang sama juga terjadi di udara, di mana penerbangan NATO
telah tiga kali lipat meningkat selama dekade terakhir, sehingga diperlukan
peningkatan penyebaran jet tempur Rusia untuk membayangi pesawat NATO. Aliansi juga
telah melakukan dua kali lebih banyak latihan militer, “Sebagian besar yang
menargetkan Rusia,” menurut Shoigu.
Sebagai
contoh, ia menggambarkan latihan perang Angkatan Darat Inggris yang menggunakan
tank tua Soviet dan kontraktor sipil mengenakan seragam Rusia sebagai bagian
dari latihan. Di bagian
lain Shogiu menambahkan Amerika juga terus mengupgrade kekuatan nuklir mereka
di Eropa. Hal ini tidak bisa dibiarkan tanpa tanggapan dari Moskow.
Dia
mengatakan bahwa Rusia telah mengambil langkah-langkah untuk melawan rudal
jelajah Tomahawk yang dapat diluncurkan dari situs anti-rudal di Eropa yang
menggunakan sistem peluncur yang sama seperti kapal perang AS. Shoigu
mengatakan bahwa 150-300 rudal bisa dikerahkan Amerika ke Eropa yang akan mampu
memukul wilayah Rusia dalam waktu 10 menit.
Meski dia
tidak menjelaskan dengan tepat bagaimana ancaman ini diatasi, pejabat
pertahanan Rusia sebelumnya mengatakan bahwa Rusia tidak punya pilihan selain
untuk menargetkan situs anti-rudal dan siap untuk menghancurkan rudal lawan
dalam kasus terjadi konflik bersenjata.
Shoigu
mengatakan Departemen Pertahanan pada tahun depan akan terus menambah senjata
baru, Rusia berencana untuk menyebarkan empat baterai baru ICBM Yars pada tahun
2017 dan lima pembom strategis.
Rusia juga
berencana untuk meluncurkan satelit baru yang akan menjadi bagian dari sistem
peringatan dini rudal, yang juga akan mencakup stasiun radar jarak jauh yang
kuat. Satelit Soviet yang lama digunakan untuk tujuan ini sudah perlu
diganti dan proses dimulai pada akhir 2015.
Militer
Rusia juga akan terus memperluas armada pesawat tak berawak, yang telah
berkembang lebih dari sepuluh kali lipat selama lima tahun terakhir dan saat
ini mencapai 2.000 unit.
Menteri
mengatakan bahwa, meski angkatan bersenjata Rusia sepenuhnya mampu menghalangi
setiap serangan, ini bukan alasan untuk lengah. “Jika kita
membiarkan diri kita untuk bersantai, bahkan untuk satu menit, dan memungkinkan
kegagalan yang signifikan dalam modernisasi Angkatan Darat dan Angkatan Laut,
atau pelatihan pasukan kita, situasi dapat berubah sangat cepat, mengingat
betapa cepat peristiwa terjadi di dunia,” tegas Shoigu sebagaimana dilansir
Russia Today.
0 comments:
Post a Comment