Thursday, 1 December 2016

Artileri Pertama Setelah 30 Tahun, India Resmi Akuisi 145 M777 Howitzer


India secara resmi akhirnya menandatangani kontrak yang telah lama tertunda untuk pembelian 145 unit M777A2 LW155 howitzer ultralight dari Amerika Serikat senilai US$737 juta atau hampir Rp10 triliun.

Kesepakatan itu ditandatangani Rabu 30 November 2016 dengan produsen peralatan asli, anak perusahaan AS BAE Systems. Sebuah perjanjian formal Penjualan Militer Asing (FMS) akan ditandatangani dengan pemerintah AS, Kamis, menurut top Kementerian Pertahanan (MoD) resmi.

Sebagaimana dilaporkan Defense News, India ingin senjata disampaikan secepat mungkin, namun tidak ada rincian waktu yang diumumkan Kementerian Pertahanan. BAE Systems bermitra dengan Sistem Pertahanan Mahindra India akan merakit 120 howitzer ultralight, dan 25 sisanya dari senjata akan disediakan dalam tiga tahun ke depan. Tentara India mencari total 220 howitzer ultralight selama 15 tahun ke depan.

Sesuai syarat dan kondisi yang ditentukan, BAE Systems juga akan mendirikan sebuah fasilitas perakitan dan pengujian di India dengan Sistem Pertahanan Mahindra. Rencana pembelian M777 ini sudah disepakati pada tahun 2005 tetapi kemudian dibatalkan karena adanya tuduhan tender yang kompetitif dan tuduhan korupsi oleh Singapore Technology Kinetics. Ini akan menjadi pengadaan luar negeri pertama senjata artileri setelah jeda 30 tahun.

0 comments:

Post a Comment