Thursday, 8 December 2016

Singkronisasi Antar Pemangku Kepentingan Industri Pertahanan


Dalam rangka melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta menjaga kedaulatan negara dan mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), TNI sebagai komponen utama pertahanan negara membutuhkan ketersediaan alat utama sistem senjata. Hal itu bisa terpenuhi asalkan ada dukungan dari kemampuan industri pertahanan. Namun sayangnya, kemampuan industri pertahanan masih terbatas. Alhasil masih harus diperlukan upaya untuk melakukan pengembangan dan pemanfaatan industri pertahanan.

“Selama ini masih terjadi kesenjangan komunikasi koordinasi kerjasama dan sinergitas antar pemangku kepentingan yang mengakibatkan belum terwadahinya pemenuhan kebutuhan alutsista TNI oleh industri pertahanan sesuai spekfikasi yang diharapkan. Akibatnya ketersediaan Alutsista TNI belum didukung oleh kemampuan industri pertahanan secara optimal dan mandiri yang menyebabkan masih adanya ketergantungan terhadap produk dari luar negeri,” ujar Ketua Umum Natinal Air and Space Power Center Of Indonesia (NASPCI), Marsda TNI, Usra Hendra Harahap, pada saat membuka Focus Group Discussion dengan tema ‘Singkronisasi Antar Pemangku Kepentingan Industri Pertahanan Guna mendukung Penyiapan kebutuhan Alutsista TNI’ di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Usra menambahkan, mengingat pentingnya penyelesaian permasalahan tersebut, maka FGD ini melibatkan para pakar dan praktisi serta segenap pemangku kepentingan terkait industri pertahanan, dalam rangka mewujudkan keselarasan dan kesatuan pandangan atau pemikiran bersama.

FGD ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya signifikan guna mewujudkan sinergitas antar pemangku kepentingan dalam rangka sinkronisasi antara kebutuhan pengguna dan penyediaan Alusista TNI yang diproduksi oleh industri pertahanan,” tuturnya.

Selain itu, maksud dari penyelenggaran FGD ini adalah untuk memfasilitasi diskusi di antara para pakar dan praktisi serta segenap stakeholder terkait sinkronisasi antarpemangku dan kepentingan industri pertahanan guna mendukung penyiapan kebutuhan Alutsista TNI.


“Tujuan FGD ini untuk mendapatkan saran masukan dan tanggapan dari para pakar dan praktisi mengenai sinkronisasi antar pemangku kepentingan industri pertahanan guna mendukung penyiapan kebutuhan Alutsista TNI sebagai bahan dalam pengambilan keputusan dan penempatan penetapan kebijakan bagi pimpinan,” tutupnya.

0 comments:

Post a Comment