Dalam rangka
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta
menjaga kedaulatan negara dan mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), TNI sebagai komponen utama pertahanan negara
membutuhkan ketersediaan alat utama sistem senjata. Hal itu bisa
terpenuhi asalkan ada dukungan dari kemampuan industri pertahanan. Namun
sayangnya, kemampuan industri pertahanan masih terbatas. Alhasil masih harus
diperlukan upaya untuk melakukan pengembangan dan pemanfaatan industri
pertahanan.
“Selama ini
masih terjadi kesenjangan komunikasi koordinasi kerjasama dan sinergitas antar
pemangku kepentingan yang mengakibatkan belum terwadahinya pemenuhan kebutuhan
alutsista TNI oleh industri pertahanan sesuai spekfikasi yang diharapkan. Akibatnya
ketersediaan Alutsista TNI belum didukung oleh kemampuan industri pertahanan
secara optimal dan mandiri yang menyebabkan masih adanya ketergantungan
terhadap produk dari luar negeri,” ujar Ketua Umum Natinal Air and Space Power
Center Of Indonesia (NASPCI), Marsda TNI, Usra Hendra Harahap, pada saat
membuka Focus Group Discussion dengan tema ‘Singkronisasi Antar Pemangku
Kepentingan Industri Pertahanan Guna mendukung Penyiapan kebutuhan Alutsista
TNI’ di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Usra
menambahkan, mengingat pentingnya penyelesaian permasalahan tersebut, maka FGD
ini melibatkan para pakar dan praktisi serta segenap pemangku kepentingan
terkait industri pertahanan, dalam rangka mewujudkan keselarasan dan kesatuan
pandangan atau pemikiran bersama.
FGD ini diharapkan
dapat menjadi salah satu upaya signifikan guna mewujudkan sinergitas antar
pemangku kepentingan dalam rangka sinkronisasi antara kebutuhan pengguna dan
penyediaan Alusista TNI yang diproduksi oleh industri pertahanan,” tuturnya.
Selain itu,
maksud dari penyelenggaran FGD ini adalah untuk memfasilitasi diskusi di antara
para pakar dan praktisi serta segenap stakeholder terkait sinkronisasi
antarpemangku dan kepentingan industri pertahanan guna mendukung penyiapan
kebutuhan Alutsista TNI.
“Tujuan FGD ini
untuk mendapatkan saran masukan dan tanggapan dari para pakar dan praktisi
mengenai sinkronisasi antar pemangku kepentingan industri pertahanan guna
mendukung penyiapan kebutuhan Alutsista TNI sebagai bahan dalam pengambilan
keputusan dan penempatan penetapan kebijakan bagi pimpinan,” tutupnya.
0 comments:
Post a Comment