PT
Dirgantara Indonesia (Persero) menjadi salah satu icon industri kedirgantaraan
Indonesia. Bahkan di ASEAN, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang
memiliki industri kedirgantaraan.
Deputi
Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Hary Sampurno menjelaskan, sebuah negara bisa
disebut memiliki industri kedirgantaraan jika negara tersebut mampu mendesain,
membangun dan merangkai (manufacturing) pesawat sendiri dan kemudian
memasarkannya baik di dalam negara maupun ekspor.
“Jadi
barang-barang itu harus dimanufaktur di Indonesia. Bukan cuma cat, bukan di
lap-lap saja,” tegas Harry di Jakarta, Selasa (14/3/2017).
Sampai saat
ini ada beberapa produk pesawat yang murni buatan Indonesia adalah pesawat
CN235 dan CN245. Namun memang, dalam produksinya PT DI menggandeng Airbus untuk
mendapatlan lisensi.
PT DI juga
memproduksi helikopter, namun sampai saat ini PT DI hanya sebagai under
license. Dengan demikian desain dan di Bandung hanya delivery centre.
Harry
menegaskan, sampai saat ini tidak ada industri pesawat terbang yang memproduksi
semua komponen dalam satu perusahaan.
Perusahaan
sekelas Airbus pun tidak bisa memproduksi mesin mesawat sendiri. Bahkan untuk
pesawat jenis A-380 dan A-330, sayapnya dibuat oleh PT DI.
“Jadi semua pabrik pesawat terbang di
dunia ya beli komponen-komponennya. Makanya di Prancis (Airbus) kalau bilang
itu final asembly,” tutup Harry.
0 comments:
Post a Comment