Kepala Staf
Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan, semua administrasi untuk
pengadaan satu unit helikopter AW101 sudah dipenuhi oleh KSAU terdahulu,
Marsekal TNI Agus Supriatna. Hadi menyatakan hal tersebut menjawab pertanyaan
doorstop wartawan perihal investigasi pengadaan AW101 di Mabesau, Cilangkap,
Jumat (17/2/2017).
“Secara
prosedur sudah diketahui oleh semua. Dalam perencanaan, kebijaksanaan ada di
Kementerian Pertahanan. Sehingga, KSAU (terdahulu) sudah berkirim surat kepada
Kementerian Pertahanan untuk proses (pengadaan) sampai dengan kontrak. Semua
sudah dipenuhi administrasinya,” jelas Hadi Tjahjanto.
Ihwal
mengapa KSAU terdahulu mengubah perencanaan dari heli VVIP menjadi heli angkut
pasukan bekemampuan SAR, lanjut Hadi, itu karena adanya kebutuhan yang sangat
mendesak akan helikopter jenis tersebut. Dipaparkan, TNI AU harus mendukung
tujuh spot atau pangkalan udara dengan heli SAR. Namun faktanya, masih ada
lanud yang mengandalkan helikopter Colibri (heli latih) untuk fungsi SAR.
“Jelas itu tidak memenuhi syarat,” ujar Hadi. “Dari situlah KSAU terdahulu
mengubah perencanaan dari helikopter VVIP yang ditolak oleh pemerintah menjadi
heli angkut pasukan.”
Perihal
tujuh spot dimaksud, Hadi mencontohkan misalnya Lanud Iswahjudi (Madiun), Lanud
Abdulrachman Saleh (Malang), Lanud Sultan Hasanuddin (Makassar), Lanud Supadio
(Pontianak), Lanud Roesmin Nurjadin (Pekanbaru), ditambah dua spot yang
digunakan untuk latihan seperti Latihan Cakra Kohanudnas saat ini di Medan dan
di Halim.
Postur TNI
dan Renstra II
Pengadaan
satu unit heli AW101 bila dikaitkan dengan Postur TNI dan Rencana Strategis
(Renstra) II, kata Hadi Tjahjanto, sebenarnya masih beralasan juga. Dalam
Postur TNI dikatakan bahwa TNI AU memerlukan empat skadron heli angkut. Dan
pada Renstra II dikatakan bahwa TNI AU harus mengadakan 6 heli angkut dan 4
heli VVIP.
“Untuk heli
VVIP, karena ada permasalahan di India maka itu memengaruhi pengambilan
keputusan di Indonesia. Sehingga, untuk heli VVIP kita stop,” papar perwira
tinggi bintang empat yang dilantik menjadi KSAU oleh Presiden Joko Widodo
tersebut.
Sementara
untuk heli angkut pasukan bertahap satu unit dulu. “Nanti akan didukung oleh
heli berikutnya,” kata KSAU.
0 comments:
Post a Comment